Cara Cerdas Mensiasati Waktu Untuk Kematian

Cara Cerdas mensiasati waktu untuk kematian - Hai sahabat Segala Fakta, jumpa lagi dengan saya Ai En Yu admin dari blog segala Fakta. Sebelumnya saya sudah memposting 3 tips agar bisa menghindari Overthinking. Kali ini kita akan membahas cara mensiasati waktu untuk kematian.

Sumber foto : altnewscoin.com

Oh iya, kamu sudah gabung di halaman FB saya : Ai En Yu, IG @Ai_En_Yu dan Twitter @Ai_En_Yu kalau belum, boleh loh gabung untuk membaca tulisan saya.

.
Kematian adalah satu-satunya yang tidak boleh dicoba-coba, sebab sekali kematian menghampiri, kita tidak bisa kembali lagi ke bumi, kita tidak bisa nge-Prank malaikat, untuk kemudian bilang "Tapi boong, pa pale-pa pale," sambil joget-joget, ketawa-ketawa, malaikat tidak sebercanda itu.

Mendramatisir kematian hanya untuk melihat siapa yang akan menangisi kematian kita adalah hal percuma, seiring berjalan waktu setelah kematian kita semua orang akan terbiasa hidup tanpa kita, sekalipun itu keluarga kita, hanya ada segelintir orang saja yang tetap mendoakan.

Lantas, pertanyaan selanjutnya? Apa bekal kita sekarang? Tidak ada teman, tidak ada keluarga, tidak ada orang yang menyayangi bersama kita, kita sendirian, yah, benar-benar sendirian, hanya ada satu hal menjadi sahabat baik kita, yaitu amal.

Bukankah hidup di dunia adalah masa dimana kita mencari amal sebanyak-banyaknya untuk nanti bisa menjadi bekal setelah menghadapi kematian. Saya bukan ustadz, saya juga sering bolong-bolong shalat dan harus saya perbaiki, saya ini pendosa, tapi ada dua hal yang ingin saya rekomendasikan untuk kita semua yaitu :

1. Sedekah Jariyah

Pertama : Sedekah jariyah, mari kita donasikan minimal seribu rupiah saja perhari untuk tabungan akhirat, apalagi di jaman internet sekarang, sedekah melalui online dengan minimal 1.000 rupiah sudah bisa dilakukan, coba deh cek di google apa saja aplikasi yang bisa sedekah online.

Mulailah sedekah sedikit demi sedikit, sedekah untuk pembangunan masjid, sedekah untuk hafidz Qur'an, sedekah untuk wakaf, sedekah untuk pembangunan sumur, sedekah-sedekah seperti ini InsyaAllah akan menjadi ladang amalan kita yang tidak akan terputus kelak setelah kematian, jadi setelah kita meninggal pahala terus mengalir kepada kita.

2. Posting hal bermanfaat

Kedua, yang bisa kita lakukan untuk bekal akhirat kita adalah mari berbagi postingan bermanfaat di sosial media, entah itu karyamu sendiri atau karya-karya orang lain yang dicantumkan hak ciptanya dimana isinya merupakan hal-hal baik, dengan cara ini kita juga bisa menanam saham untuk ladang pahala kelak, misal kita sudah meninggal, tapi postingan kita di sosial media masih ada, lantas dibaca orang lain, dishare, menjadi hiburan atau menjadikan mereka lebih baik, pahala insyaAllah juga mengalir terus setelah kematian kita.

Dibalik semua itu tentu kita harus terus memperbaiki diri dan beribadah.

Yuk, jadi cerdas mensiasati waktu selama hidup :)
.
#AiEnYu