12 Fakta Menarik Tentang Organisasi Gerakan Wanita Berdasarkan Sudut Pandang Sejarah
12 Fakta Menarik
Tentang Organisasi Gerakan Wanita Berdasarkan Sudut Pandang Sejarah – Hai
sahabat segala fakta, kali ini kita akan membahas tentang Fakta Menarik
Organisasi Gerakan Wanita berdasarkan Sudut Pandang sejarah. Yuk, langsung
dibahas :
12 Fakta Menarik Tentang Organisasi Gerakan Wanita Berdasarkan Sudut Pandang Sejarah |
Baca juga artikel sebelumnya : 10 Fakta Menarik Tentang Partai Nasional Indonesia (PNI) Dalam Sudut Pandang Sejarah
Fakta 1 : Munculnya
gerakan wanita di Indonesia, khususnya di Jawa dirintis oleh R.A. Kartini yang
kemudian dikenal sebagai pelopor pergerakan wanita Indonesia.
Fakta 2 : R.A
Kartini bercita-cita untuk mengangkat derajat kaum wanita Indonesia melalui
pendidikan.
Fakta 3 : Cita-cita
R.A. Kartini tersebut tertulis dalam surat-suratnya yang kemudian berhasil
dihimpun dalam sebuah bukuyang diterjemahkan dalam judul “Habis gelap terbitlah
terang.”
Fakta 4 : Cita-Cita
R.A. Kartini ini mempunyai persamaan dengan Raden Dewi Sartika yang berjuang di
bandung.
Fakta 5 : Semasa
pergerakan Nasional maka muncul gerakan wanita yang bergerak di bidang pendidikan
dan sosial budaya. Organisasi-organisasi yang ada, antara lain :
- Putri Mardika di
Batavia (1912) dengan tujuan membantu keuangan bagi wanita-wanita yang akan
melanjutkan seklahnya. Tokohnya, antara lain R.A. Saburudin, R.K. Rukmini, dan
R.A. Sutina Joyopranata.
- Kartinifounds,
yang didirikan oleh suami istri T.Ch. Van Deventer (1912) dengan membentuk
sekolah-sekolah kartini bagi kaum wanita, seperti di Semarang, Batavia,Malang
dan Madiun.
- Kerajinan Amal
Setia, di Gadang Sumatera Barat oleh Rohana Kudus (1914), tujuannya
meningkatkan derajat kaum wanita dengan cara memberi pelajaran membaca,
menulis, berhitung, mengatur rumah tang, membuat kerajinan dan cara
pemsarannya.
- Aisyiah,
merupakan organisasi wanita Muhammadiyah yang didirikan oleh Ny.Hj. Siti
Walidah Ahmad Dahlan (1917). Tujuannya untuk memajukan pendidikan dan keagamaan
kaum wanita.
- Organisasi
kewanitaan lain yang beridiri cukup banyak misalynya, Pawiyatan Wanito di
magelang (1915), Wanito Susilo Pemalang (1918), Wanito Rukun santoso di Malang,
Budi Wanito di solo, Putri Budi Sejati di Surabaya (1919), Wanita Wulyo di
Yogyakarta (1920), wanito utomo dan wanito katolik di Yogyakarta (1921), dan
wanito Taman Siswa (1922).
Fakta 6 :
Organisasi wanita juga muncul di Sulawesi selatan dengan nama Gorontalosche
Mohammadaanche Vrouwenvereeniging. Di Ambon dikenal dengan nama Ina Tani yang
lebih condong ke politik.
Fakta 7 : Sejalan
dengan berdirinya organisasi wanita, muncul juga surat kabar wanita yang
bertujuan untuk menyebarluaskan gagasan dn pengetahuan kewanitaan.
Fakta 8 : Surat
kabar milik organisasi wanita, antara lain : Putri Hindia di bandung, Wnaito
Sworo di Brebes, Sunting Melayu di Bukit tinggi, Esteri Utomo di Semarang,
Suara perempuan di Padang, perempunan Bergolak di Medan, dan Putri Mardika di
Batavia.
Fakta 9 : Puncak
gerakan wanita, yaitu dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia I
pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
Fakta 10 : Kongres
menghasilkan bentuk perhimpunan wanita berskala nasional dan berwawasan
kebangsaan, yakni perikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Fakta 11 : Dalam
kongres wanita II di Batavia tangal 29-31 Desember 1929 PPI diubah menjadi
Perikatan Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII).
Fakta 12 : Kongres
wanita I merupakan awal dari bangkitnya kesadaran nasional di kalangan wanita
Indonesia sehingga tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai hari ibu.
Demikianlah Fakta
Fakta Menarik Tentang Organisasi Gerakan Wanita Berdasarkan Sudut Pandang
Sejarah. Semoga bermanfaat.
0 Response to "12 Fakta Menarik Tentang Organisasi Gerakan Wanita Berdasarkan Sudut Pandang Sejarah "
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA