Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
Pengaruh Revolusi
Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap Perkembangan Pergerakan
Nasional Indonesia – Hai sahabat, Kali ini kita akan membahas tentang Pengaruh
Revolusi Prancis, Revolusi Amerika dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan
pergerakan nasional. Yuk, langsung dibaca :
Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia |
Baca juga artikel sebelumnya : 9 Fakta Menarik Tentang Gabungan Politik Indonesia (GAPI) Dalam Sudut Pandang Sejarah
1. Pengaruh
Revolusi Prancis
Revolusi Prancis
yang mempunyai semboyan Liberte, Egalite, dan Raternite telah mendorong
berkembangnya liberalism, demokrasi dan nasionalisme. Semboyan egalite adalah
semboyan cita-cita kebabasan dan kemerdekaan, yang pada waktu itu menjadi dasar
perjuangan kaum Borjuis dan warga kota, para pengusaha dan pedagang. Mereka
memiliki jiwa bebas sehingga melhirkan paham liberalisme.
Egalite juga
menjadi ciri kehidupan masyarakat kota dan para pengusaha. Egalite telah
mendorong berkembangnya nilai-nilai demokrasi. Sementara itu, semboyan
fraternite telah memupuk rasa persaudaraan dan rasa persatuan di antarwarga
Negara sehingga menimbulkan nasionalisme.
Liberalisme,
demokrasi dan nasionalisme ternyata telah berkembang cepat di Prancis dan di
Negara-negara Eropa yang lain. Bahkan, paham-paham tersebut pada akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20 memasuki kawasan lain, terutama Negara-negara yang
berada di bawah dominasi kekuasaan bangsa lain.
Liberalisme,
demokrasi dan nasionalisme telah mendorong lahirnya pergerakan yang bertujuan
untuk menentang imperialism dan kolonialisme di Negara-negara di Amerika Latin,
Asia, dan Afrika, misalnya sebagai berikut :
- Perjuangan rakyat
Amerika Latin untuk menentang penjajahan Spanyol dan portugis (1807-1828)
- Di Kawasan Eropa
telah mendorong munculnya gerakan untuk membentuk Negara kesatuan, seperti di
Jerman di bawah pimpinnan otto Van Bismark dan Italia di bawha pimpinan perdana
menteri Cavour.
- Perjuangan rakyat
Yunani untuk bebas dari kekuasaan Turki Usmani (1821-1829)
- Munculnya gerakan
Turki Muda di Turki pada akhir abad ke-19
- Lahirnya
organisasi pergerakan nasional Asia, seperti di Turki (Gerakan Turki Muda), di
Filipina (lahirnya La Liga Filipina, Katipunan, dan sebagainya), di India
(Munculnya All Indian National Congres), sedangkan di Indonesia munculnya
kebangkitan nasional yang dipelopori oleh Budi Utomo yang kemudian disusul
organisasi pergerakan yang lain, seperti Sarekat Islam, Indiche Partij dan
sebagainya.
2. Pengaruh
Revolusi Amerika
Revolusi Amerika
yang berhasil menyatakan Declaration Of Independence pada tahun 1776 telah
melahirkan Negara Amerika Serikat lepas dari Negara induk Inggris. Declaration
of independence yang menyuarakan adanya hak-hak asasi manusia seperti hak
hidup, hak kebebasan dan hak untuk memiliki di Negara-negara di Asia dan
Afrika. Pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang progresif. Amerika
merupakan contoh pertama sebuah Negara koloni yang berjuang untuk kemerdekaan
dan mewujdudkan suatu pemerintahan yang demokratis.
Dengan demikian
Revolusi Amerika telah mendorong munculnya gerakan untuk menentang penjajahan
asing di Indonesia. Gerakan yang semula bersifat kedaerahan, kemudian berkembang
menjadi gerakan nsional. Gerakan nasional di Indoneesia bertujuan untuk
memperoleh kemerdekaan dan membentuk pemerintahan yang demokratis.
3. Pengaruh
Revolusi Rusia
Revolusi Rusia
telah berhasil menumbangkan kekuasaan Tsar Nicholas II yang memerintah secara
dictator. Rakyat Rusia yang merasakan kehidupan di berbagai bdang akibat
keditatoran Tsar Nicholas II, akhirnya berhasil menghimpun kekuatan dan
menentang kekuasaanya dalam bentuk revolusi. Revolusi rusia telah berhasil
menumbangkan kediktaroran Rusia. Di samping itu, Revolusi Rusia yang berpaham
komunis akhrinya berhasil merubah haluan Negara tersebut kea rah komunis.
Seperti
revolusi-revolusi lain, revolusi Rusia juga membawa dampak baik bagi Rusia
sendiri maupun bagi Negara-negara di kawasan di dunnia termasuk Indonesia.
Pengaruh Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional di Indonesia
tampak jelas dengan perkembangan paham Marxis yang kemudian melahirkan Partai
Komunis Indonesia.
Benih-benih
Marxisme dibawa masuk ke indonesia oleh soerang Belanda yang bernama H.J.F.M
Sneevliet. Atas dasar Marxisme inilah pada tangal 9 Mei 1914 di Semarang,
Sneevliet ebrsama-sama dengan J.A. Brandsteder, H.W. Vereeniging (ISDV).
Sneevliet kemudian melakukan infiltrasi (Penyusupan) kaader-kaderanya ke dalam
tubuh SI dengan menjadikan anggota-anggota ISDV sebgai anggota SI, dan
sebaliknya anggota-anggota SI menjadi anggota ISDV.
Dengan ini
Sneevliet dan kawan-kawannya telah mempunyai pengaruh yang kuat di kalangan SI,
lebh-lebih setelah berhasil mempengaruhi beberapa pemipin SI, seperti Semaun
dan Darsono. Akibatnya, SI Cabang Semarang yang sudah berada di Bawah pengaruh
ISDV semakin jelas warna marximismenya sehingga menyebabkan perpercahan dalam
tubuh SI. Pada tahun 1919 ISDV diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan
selanjutnya pada bulan Desember 1920 menjadi Partai Komunis Indonesia.
Dengan demikian,
Revolusi Prancis, Revolusi Amerika dan Revolusi Rusia berpengaruh terhadap
munculnya pergerakan nasional Indonesia. Bedanya, jika Revolusi Prancis dan Revolusi
Amerika berpengaruh terhadap munculnya organisasi pergerakan nasional yang
berpaham nasional dan demokratis. Sebaliknya, Revolusi Rusia berpengaruh
terhadap munculnya organisasi pergerakan yang berpaham komunis.
Demikianlah
Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap
Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia"
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA