Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal Masyarakat Dunia
Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal
Masyarakat Dunia – Hai sahabat, kali ini kita akan membahas tentan Peradaban
Lembah Sungai Hoang Ho. Langsung dibaca yuk :
Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal Masyarakat Dunia. Sumber Foto : Gurugeografi.id |
Baca juga artikel sebelumnya : 18 Fakta Menarik Tentang Ideologi Dalam Sudut Pandang Pendidikan Kewarganegaran
Manusia purba yang ditemukan dalam gua-gua Choukoutien di lembah
Hoang-ho adalah Sinantropus Pekinensis, artinya manusia Cina dari Peking. Jenis
manusia ini setingkat dengan Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di
Indonesia yang mendukung kebuyaan Palaolitikum. Kebudayaan Lembah sungai
Hoang-ho ditemukan sekitar 3000 SM. Orang cina menyebut negerinya sebagai Chung
Kuo, artinya negeri tengah karena terletak di tengah-tengah dunia. Rakyatnya
disebut Hoang-Chung Hua atau Cina, yang umumnya berada di lembah sungai
Hoang-Ho dan sungai yang Tse Kiang. Disinilah pusat peradaban Cina banyak
ditemukan.
1. Aksara dan Astronomi
Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan gambar dan mempunyai bahasa
persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu. Selain itu, seudah mengenal astronomi (Ilmu
perbintangan) yaitu sistem penaggalan yang penting untuk kegiatan pertanian dan
pelayaran.
2. Pertanian, perdagangan, dan teknologi
Kedua sungai besar, yakni Sungai Hoang-ho dan sunga yang Tse Kiang
merupakan daerah yang subur sehingga menjadi urat nadi kehidupan bangsa Cina.
Mereka hidup dari bercocok tanam dengan hasil gandmu, padi, jagung, kedelai dan
murbai. Selain itu, mampu menghasilkan barang-barang keramik dan sutera yang
diperdagangkan sampai ke luar wilayah cina.
3. Kepercayaan
Kepercayaan bangsa Cina adalah Polyheisme atau menyembah banyak dewa
sebagai kekuatan alam, seperti dewa Feng-Pa sebagai dewa angin dan Lei-Shik
sebagai dewa taufan. Masyarakat cina kuno juga mengenal upacara korban manusia
(gadis cantik) untuk dipersembahkan kepada dewa tertinggi HO-Po yang bertahta
di Hwang-Ho.
4. Filsafat
Filfasat kehidupan Cina berkembang pada zaman Dinasti Chou (1100-156 SM)
Sehingga dinasti Chou berhasil meletakkan dasar-dasar kehidupan dan berpengaruh
sepanjang Cina. Filsuf Cina antara lain :
a. Lao Tse, ajarannya disebut Taoisme, tertulis dalam buku Tao Te-ching,
bernama Tao.
b. Orang tidak boleh mengekang jalannya alam
3. Orang supaya mau menerima nasib, seperti suka, duka, bahagia,
sengsara dan sebagainya.
b. Mo Ti
Ajarannya mendasarkan pada Chien Ai, yakni cinta universal. Maksudnya,
cinta yang tanpa pandang bulu, yakni mencintai sesama seperti mencintai dirinya
sendiri. Jika setiap orang bertindak demikian, maka dunia akan damai.
c. Kung Fu Tse (Kunfusianisme)
Kung Fu Tse daam bahasa Tionghoa, sedangkan orang-orang barat
menyebutnya Confusius. Ajarannya biasa disebut Ju Chia (Kung Chia), orang
banyak menyebutnya confusianisme. Pokok-pokok ajarannya terletak apda Li, Ren
dan I. Jika manusia atau masyarakat elah memegang teguh Li, Rend an I, maka
dunia akan adamai. Apa itu Li, Rend an I?
Li, adalah adat istiadat. Sesuai dengan ajaran Li, maka orang itu harus
mengetahui dirinya dan menempatkan diri pada tempatnya. Ada 5 hubungan yang
dapat dipertimbangkan paling utama, yakni:
a. Bagaimana hubungan antara para penguasa dengan yang dikuasai?
b. Bagaimana hubungan antara orang tua dengan anak?
c. Bagaimana hubungan antara suami dan istri?
d. Bagaimana hubungan antara saudara tua dengan saudar muda?
e. Bagaimana hubungan antara teman dan teman?
Sebagai contoh orang tua harus memberi teladan tindakan yang baik bagi
anak-ananya yang bertindak bijaksana; sebaliknya, anak-anak harus patuh dan
meluhurkan orangtuanya.
Ren, yakni peri kemanusiaan; dan I adalah perikeadilan. Menurut Kung Fu
Tse, kalau masyarakat memegang Teguh Li, Rend an I, maka masyarakat akan hidup
tentram dan sejahtera. Ini semua merupakan usaha Kung Fu Tse untuk menciptakan
kedamaian dan kesejahteraan masyarakat.
Bapak menjadi semua pusat anggota keluarga sehingga bapak harus menjadi
panutan, sedang anak harus tunduk kepadanya. Negara adalah keluarga dalam
bentuk besar dan raja atau kaisar adalah sebagai bapak yang harus adil dan
bijaksana, sedang rakyat harus tunduk kepada raja. Ajaran Kung Fu Tse sampai
sekarang tetap menjadi pegangan hidup rakyat cina.
Demikianlah Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam
Peradaban awal Masyarakat Dunia. Semoga Bermanfaat.
0 Response to "Artikel Tentang Peradaban Lembah Sungai Hoang Ho Dalam Peradaban awal Masyarakat Dunia"
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA