Penjelasan Lengkap Tentang Animisme, Dinamisme, dan Totemisme
Penjelasan Lengkap Tentang
Animisme, Dinamisme, dan Totemisme – Hai sahabat, kali ini kita akan
membahas tentang Penjelasan dari Animisme, Dinamisme dan Totemisme, Yuk
langsung dibaca :
Baca juga artikel sebelumnya : 26 Fakta Menarik Kerajaan Makassar Dalam Sudut Pandang Sejarah
1. Animisme
Penjelasan Lengkap Tentang Animisme, Dinamisme, dan Totemisme |
Setiap benda baik hidup maupun mati mempunyai roh atau jiwa. Roh itu
mempunyai kekuatan gaib yang disebut mana. Roh atau jiwa itu pada manusia
disebut nywa. Nyawa itu dapat berpindah-pindah dan mempunyai kekuatan gaib.
Oleh karena itu, nyawa dapat hidup di luar badan manusia. Nyawa dapat
meninggalkan badan manusia pada waktu tidur dan dapat berjalan kemana-mana
(itulah merupakan mimpi). Akan tetapi apabila manusia itu mati, maka ro
tersebut meninggalkan badan untuk selama-lamanya.
Roh yang meninggalkan badan manusia untuk selama-lamanya itulah disebut
arwah. Menurut kepercayaan, arwa tersebut hidup terus di negeri arwa serupa
dengaan hidup manusia. Mereka dianggap pula dapat berdiam di alam kubur,
serhingga mereka ditakuti. Bagi arwah orang-orang terkemuka seperti kepala
suku, kyai, pendeta, dukun, dan sebagainya itu dianggap suci. Oleh karena itu,
mereka dihormati ; Demikian pula nenek moyang kita. Dengan demikian timbullah
kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang yang disebut animisme.
Karena arwah itu tinggal di dunia arwah (kahyangan) yang letaknya di
atas gunung, maka tempat pemujaan arwah pada zaman megalitikum, juga dibangun
di atas gunung/bukit. Demikian pula pada zaman pengaruh Hindu/Budha, candi
sebaga tempat pemujaan arwah nenek moyng atau dewa dibangun di atas
gunung/bukit. Sebab menurut kepercayaan Hindu bahwa tempat yang tinggi adalah
tempat bersemayamnya para dewa, sehingga gambaran gunung di Indonesia (Jawa
khususnya) merupakan gambaran gunung Mahameru di India. Pengaruh ini masih
berlanjut juga pada masa kerjaan islam, dimana para raja jika meninggal
dimakamkan di tempat-tempat yang tinggi, seperti raja-raja Yogyakarta di
Imogiri dan raja-raja Surakarta di Mengadek. Hubungannya dengan arwah tersebut
tidak diputuskan melainkan justru dipelihara sebaik-baiknya dengan mengadakan
upacara-upacara selamatan tertentu. Oleh karena itu, agar hubungannya dengan
arwah nenk moyang terpelihara dengan baik, maka dibuatlah patung-patung nenek
moyang untuk pemujaan.
Penjelasan Lengkap Tentang Animisme, Dinamisme, dan Totemisme
b. Dinamisme
Istilah Dinamisme berasal dari kata Dinamo artinya kekuatan. Dinamisme
adalah paham/kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau
mati bahkan juga benda-benda ciptaan seperti tombak dan keris mempunyai
kekuatan gaib dan dianggap suci. Benda suci itu mempunyai sifat yang luar biasa
(Karena kebaikan dan keburukannya) sehingga dapat memancarkan pengaruh baik
atau buruk kepada manusia dan dunia sekitarnya. Dengan demikian, di dalam
masyaarkat terdapat orang, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda-benda dan sebagainya
yang dianggap mempunyai pengaruh baik dan buruk dan ada pula yang tidak.
Benda-benda yang berisi mana disebut Fetisyen yang berarti benda sihir.
Benda-benda yang dianggap suci ini, misalnya pusaka, lambang kerajaan, tombak,
keris, gamelan dan sebagainya akan membawa pengaruh baik bagi masyarakt :
Misalnya suburnya tanah, hilangnya wabah penyakit, menolak malapetaka, dan
sebagainya. Antara Fetisyen dan jimat tidak terdapat perbedaan yang tegas.
Keduanya dapat berpengaruh baik dan buruk tergantung kepada siapa pangaruh itu
hendak ditujukan. Perbedaanya, jika jimat pada umumnya dipergunakan/dipakai di
badan dan bentuknya lebih kecil dari Fetisyen. Contohnya, Fetisyen panji kia
Tunggul Wulung dan Tobak Kiai Plered dari Keraton Yogyakarta.
Penjelasan Lengkap Tentang Animisme, Dinamisme, dan Totemisme
Penjelasan Lengkap Tentang Animisme, Dinamisme, dan Totemisme |
c. Totemisme
Adanya anggapan bahwa binatang-binatang juga mempunyai roh, itu
disebabkan diantara binatang-binatang itu ada yang lebih kuat dari manusia,
misalnya gajah, harimau, buaya, dan ada pula yang larinya lebih cepat dari
manusia. Pendeknya, banyak yang mempunyai kelebhn-kelebihan dibandingkan dengan
manusia sehingga ada perasaan takut atau juga menghargai binatang-binatang
tersebut. Sebaliknya, banyak pula binatang yang bermanfaat bagi manusia,
seperti kerbau, sapi, kambing dan sebagainya. Dengan demikian, hubungan antara
manusia dengan hewan dapat berupa hubungan permusuhan berdasarkan
takut-menakuti dan ada pula hubungan baik, hubungan persahabatan bahkan
hubungan keturunan (totemisme). Itulah sebabnya pada bangsa-bangsa di dunia
terdapat kebiasaan menghormati binatang-binatang tertentu untuk dipuja dan
dianggapnya seketurunan.
Demikianlah Penjelasan Lengkap Tentang
Animisme, Dinamisme, dan Totemisme. Semoga Bermanfaat.
0 Response to "Penjelasan Lengkap Tentang Animisme, Dinamisme, dan Totemisme"
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA