41 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Papua
41 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat
Papua – Hai sahabat segala fakta, berikut ini kita akan membahas tentang Fakta
menarik tentang kepercayaan yang Berkembang Pada Masyarakat Papua. Yuk dibaca :
41 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Papua |
Fakta 1 : Sebelum mengenal agama, masyarakat papua yang mendiami wilayah
pantai utara Teluk Cenderawasih telah memiliki kepercayaan tentang jiwa dan
roh.
Fakta 2 : Menurut kepercayaan asli, jiwa orang mati yang disebut foggumu
(pikiran) akan melepaskan diri dari tubuh dan menjadi roh yang disebut kepka.
Fakta 3 : Dalam proses menjadi roh (kepka), ia berada di sekitar
kediaman semasa hidup.
Fakta 4 : Itulah sebabnya keluarga yang ditinggalkan untuk sementara
diasingkan dulu di dalam rumah agar tidak menulari masyarakat lainnya.
Fakta 5 : setelah terbebas dari ikatan dunia yang fana ini, roh kemudian
pergi kea lam baka yang dipercayai berupa gunung bernama Tordongsau di dalam
hutan rimba di hulu sungai.
Fakta 6 : Orang Bgu, salah satu penduduk asli papua juga mempercayai
bahwa ada jiwa kedua yang disebut tnikenya, yang berarti anak.
Fakta 7 : Mereka juga mempercayai adanya roh yang baik dan roh yang
jahat yang mendiami alam sekitarnya seperti : hutan, rawa, sungai dan
sebagainya.
Fakta 8 : Semua roh tersebut disebut sepro.
Fakta 9 : Orang asmat yang merupakan suku masyarakat papua memiliki
kepercayaan asli bahwa mereka merupakan keturunan dewa yang turun dari dunia
gaib dari seberang laut di belakang ufu, tempat matahari terbenam.
Fakta 10 : Orang Asmat yang merupakan suku masyarkat papua meyakini
bahwa dewa nenek moyang itu dahulu mendarat di bumi pada suatu tempat yang jauh
di pegunungan.
Fakta 11 : Dalam perjalanan turun ke hilir, melalui banyak petualangan
hingga sampailah ia di tempat yang kini didiami orang asmat.
Fakta 12 : Menurut mitologi yang berkembang dalam kehidupan suku asmat
yang berdiam di teluk flamingo, nenek moyang mereka adalah dewa Fumeripits.
Fakta 13: Saat dewa Fumeripits menyusuri hulu sungai kea rah laut ia
diserang oleh seekor buaya raksasa. Perahu lesung yang ia tumpangi tenggelam
dan terjadi perkelahian sengit antara dewa Fumeripits dengan buaya raksasa
tadi.
Fakta 14 : Dewa Fumeripits kembali dapat membunuh buaya tersebut. Kepala
buaya dipenggal, badannya dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil dan
dibuang ke semua penjuru mata angin. Potongan badan buaya tersebut diyakini
menjadi nenek moyang suku-suku bangsa yang menjadi musuh orang asmat.
Fakta 15 : Konsep tradisional orang Amat tentang hidup di didasarkan
pada keyakinan akan adanya suatu daerah di sebeerang ufuk. Apabila nenek moyang
menghendaki kelanjutan keturunan mereka akan mengirimkan suatu roh tertentu ke
bumi melalui seberkas sinar matahari yang jatuh persis di atas rumah tempat
tinggal perempuan yang telah ditakdirkan menjadi ibu anak asal roh tadi.
Fakta 16 : Orang Asmat yakin bahwa lingkungan tempat tinggal mereka juga
merupakan tempat tinggal roh. Menurut keyakinan orang asmat, roh dibagi menjadi
dua golongan yaitu sbb :
- Yi-ow adalah roh nenek moyang yang bersifat baik, terutama bagi
keturunannya. Roh Yi-Ow menjaga hutan sagu, danau, sungai yang penuh ikan, dan
hutan-hutan yang penuh buruan. Orang Asmat melakukan hubungan dengan para yi-ow
melalui upacara sesaji berulang yang dipimpin oleh Ndembrero atau pemuka upacara.
- Osbopan adalah roh jahat yang membawa penyakit dan bencana. Roh-roh
osbopan selain dianggap menghuni beberapa jenis pohon tertentu, gua-gua yang
dalam, batu-batu besar yang mempunyai bentuk khusus, diyakini juga hidup dalam
tubuh jenis hewan-hewan tertentu. Untuk menghindari bencana atau penyakit, maka
orang harus mengadakan upacara sesaji.
Fakta 17 : Orang asmat percaya bahwa manusia mempunyai paling sedikit
enam jiwa yang menggerakkan beberapa bagian tubuh yang berlainan.
Fakta 18 : Dalam kepercayaaan orang Asmat berbagai macam penyakit muncul
disebabkan jiwa dari bagian tubuh yang sakit tersebut pergi atau hilang. Oleh
karena itu, untuk menyembuhkan penyakit, seorang dukun (name row) menggunakan
cara mengupayakan atau membujuk jiwa yang pergi itu agar mau kembali ke tubuh
si sakit. Apabila ternyata jiwa tersebut enggan kembali, maka si sakit akan
meninggal.
Fakta 19 : Konsepsi religi orang Amat tentang mau adalah perginya satu
atau beberapa jiwa manusia dan tidak kembali lahir.
Fakta 20 : Jiwa-jiwa yang membebaskan diri dari tubuh seseorang itu akan
menjadi roh yang berkeliaran di sekitar tempat tinggal manusia. Setelah
beberapa waktu tertentu roh akan pergi ke dunia roh di belakang ufuk dan hidup
abadi atau setelah beberapa waktu kembali ke bumi dan hidup kembali ke dalam
tubuh seorang bayi.
Fakta 21 : Upacara-upacara besar yang selalu berkaitan dengan
penghormatan roh nenek moyang menurut kepercayaan orang asmat sebagai berikut :
1. Tsyimbu adalah upacara pembuatan dan pengukuhan perahu lesung
2. Yamasy Pokumbu adalah upacara perisai.
3. Mbipokkumbu adalah upacara topeng.
4. Mbismbu adalah upacara pembuatan mbis, yaitu patung berkuir nenek
moyang yang mati dibunuh.
5. Yentpokmbu adalah uapcara pembuatan dan pengukuhan rumah yew.
Fakta 22 : Masyarakat suku dani di papua lebih suka disebut sebagai
bangsa parim atau orang baliem.
Fakta 23 : Masyarakat suku dani di papu memiliki sikap sangat
menghormati nenk moyangnya.
Fakta 24 : Penghormatan kepada nenek moyang pada suku dani dilakukan
dengan melakukan upacara pesta babi.
Fakta 35 : Orang dani memiliki kepercayaan yang kuat bahwa nenk moyang
mereka berasal dari daerah bumi seperti timur yang disebut Libarek.
Fakta 36 : Menurut mitologi suku dani, nenek moyang di Libarek berasal
dari langit. Mereka berhubungan dengan bumi melalui tali langit. Akan tetapi,
karena ada sebagain dari mereka yang sering mencuri babi maka tali langit
tersebut diputus dan mereka harus tinggal di bumi, dan bekerja keras menanam
hipare (sejenis ubi jalara yang besar) dan beternak babi.
Fakta 37 : Orang suku dani mempercayai adanya roh, yaitu roh laki-laki
(suagi ayoka) dan roh perempuan (suangi hosile) Roh-roh itu menitis pada
tumbuhan dan hewan serta benda-benda lainnya. Roh orang mati setelah
meninggalkan tubuhnya tinggal di hutan.
Fakta 38 : Suku Dani mempercayai Atou, yaitu kekuatan sakit yang berasal
dari nenek moyang yang diturunkan kepada anak laki-lakinya. Kekuatan sakit
tersebut antara lain berupa : Kekuatan menjaga kebun, kekuatan menyembuhkan
penyakit dan menolak bala, dan kekuatanmenyubururkan tanah.
Fakta 39 : Untuk menghormati nenek moyang suku Dani membuat
lambang-lambang nenek moyang yang disebut Kaneka. Lambang ini terbuat dari batu
keramat berbentuk lonjong yang diasah sampai mengkilat.
Fakta 40 : Di samping penghormatan terhadap nenek moyang, orang dan di
Papua juga melaksanakan upacara sebagai berikut :
1. Siklus kehidupan yang menyangkut kelahiran, inisiasi, perkawinan dan
kematian.
2. Soal kehidupan yang menyangkut penyakit dan peperangan.
Fakta 41 : Wanita suku dani menutupi tubuhnya dengan lumpur ketika salah
satu anggota keluarganya meninggal. Hal itu bertujuan untuk menghindari dari
roh-roh dan aroma kematian yang melekat di tubuhnya.
Demikianlah 41 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada
Masyarakat Papua. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel sebelumnya : 27 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan yang Berkembang Pada Masyarakat Jawa
0 Response to "41 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Papua"
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA