Masuknya kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan
Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan
-PERKEMBANGAN PENGARUH BARAT TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan ditutupnya Bandar Konstatinopel
oleh Turki Usmani maka hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia terputus. Hal
inilah yang mendorong bangsa-bangsa barat mencari jalan sendiri ke dunia Timur
untuk mendapatkan rempah-rempah. Melalui penjelajahan samudra, bangsa-bangsa
barat berhasilmeemukan daerah-daerah baru, seperti Amerika, Afrika, dan Asia
termasuk indonesia.
Bangsa Portugis dan
Spanyol berhasil mendarat di indonesia, kemudian disusul bangsa-bangsa barat
lain, seperti Belanda. Kedatangan Belanda yang semula berdagang dengan
membentuk kongsi dagang (VOC) kemudian berhasrat untuk menguasainya. VOC menerapkan
monopoli perdagangan dan penetrasi politik. Itulah sebabnya kedatangan VOC di
berbagai daerah di Nusantara selalu mendapatkan perlawanan. Berawal dari kongsi
dagang inilah, akhirnya seluruh daerah di Nusantara jatuh ke tangan kekuasaan
belanda.
Masuknya
kekuasaan asing dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme barat di
indonesia
Masuknya kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan |
Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan
Pada permulaan abad ke
pertengahan, orang-orang eropa sudah mengenal hasil bumi dari dunia Timur,
terutama rempah-rempah dari indonesia. Dengan jatuhnya Konstatinopel ke tangan
Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara eropa dan asia
barat (timur tengah) terputus. Hal ini mendorong orang-orang eropa mencari
jalan sendiri ke dunia Timur untuk mendapatkan rempah-rempah yang sangat mereka
butuhkan. Melalui penjelajahan samudra, akhirnya bangsa-bangsa barat berhasil
mencapai indonesia.
Kedatangan bansa-bangsa
barat di indonesia mulanya lewat kongsi-kongsi perdagangan. Kongsi-kongsi
perdangan tersebut berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di
indonesia melalui praktik monopoli
Faktor-Faktor
yang mendorong bangsa-bangsa barat pergi ke dunia timur, antara lain sebagai
berikut
1. Dikuasainya rute dan
pusat-pusat perdagangan di timur tengah oleh orang-orang islam
2. Adanya kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan ditemukan peta dan komas
yang sangat penting bagi pelayaran
3. Adanya keinginan
untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal sehingga harganya lebih murah
dan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
4. Adanya keinginan
untuk melanjutkan perang salib dan menyebarkan agama nasrani ke daerah-daerah
yang dikunjungi
5. Adanya jiwa
petualangan sehingga menggugah semangat untuk melakukan penjelajahan samudra
a.
Masuknya Bangsa portugis ke indonesia
Bangsa portugis telah
berhasil mencapai india (kalikut) 1498. Bangsa portugis berhasil mendirikan
kantor dagangnya di Gowa pada tahun 1509. Pada tahun 1511 di bawah pimpinan
d’Albuquerque portugis berhasil menguasaik malaka. Dari malaka di bawah
pimpinan d’Abreu tahun 1512 portugis tlah sampai di maluk dan diteima baik oleh
sultan Ternate yang pada waktu itu sedang bermusuhan dengan Tidore. portugis
berhasil mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan
rempah-rempah.
Selain mengadakan
monopoli perdagangan rempah-rempah di maluku, portugis juga aktif menyebarkan
agama Kristen (Katolik) dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus
Xaverius. Portugis ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian
timur (maluku), tetapi juga ke indonesia bagian barat (pajajaran). Pada tahun
1522 portugis datang ke pajajaran di bawah pimpinan Henri Leme dan disambut
baik oleh pajajaran dengan maksud agar portugis mau membantu dalam menghadapi
ekspansi demak.
Terjadilah Perjanjian
sunda kelapa (1522) antara portugis dan pajajaran, yang isinya sebagai berikut
1. Portugis diijinkan
mendirikan benteng di sunda kelapa
2. Pajajaran akan
menerima barang-barang yang dibutuhkan dari portugis termasuk senjata
3. Portugis akan
memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya
Awal tahun 1527
portugis datang lagi ke pajajaran untuk merealisasi perjanjian sunda kelapa,
namun disambut dengan pertempuran oleh pasukan Demak di bawah pimpinan
Fatahilah. Pertempuran berakhir dan namanya menjadi Jayakarta, artinya
pekerjaan yang jaya (menang).
b.
Masuknya bangsa spanyol ke indonesia
Kedatangan bangsa
portugis sampai di indonesia (maluku), segera diikuti oleh bangsa spanyol.
Ekspedisi bangsa spanyol di bawah pimpinan magelhaen, pada tanggal 7 April 1521
telah sampai di pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu
sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Persekutuan dengan
Cebu ini harus dibayar mahal spanyol sebab dalam peperangan ini magelhaen
terbunuh.
Dengan meninggalnya
Magelhaen, ekspedisi bangsa spanyol di bawah pimpinan sebastian del Cano
melanjutkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah-rempah. Dengan melewati
kepulauan Cagayan dan Mindanao akhirnya sampai di maluku (1521). Kedatangan
bangsa spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang
bermusuhan dengan Portugis.
Sebaliknya, kedatangan
spanyol di maluku bagi porgusi merupakan pelanggaran atas “Hak Monopoli”. Oleh
karena itu, timbullah persaingan antara portugis dan spanyol. Sebelum terjadi
perang besar, akhrinya diadakan perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang isinya
sebagai berikut
1. Spanyol harus
meninggalkan maluku, dan memusatkan kegiatannya di filipina
2. Portugis tetap
melakukan aktivitas perdagangan di maluku
c.
Masuknya bangsa belanda ke indonesia
Sebelum datang ke
indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon (Ibu kota
portugis). Pada waktu itu belanda masih berada di bawah penjajahan spanyol.
Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon
karena portugis dikuasai oleh spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan
rempah-rempah antara belanda dan spanyol mendorong bansa belanda untuk
mengadakan penjelajahan samudra.
Pada bulan April 1595,
Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di bawah
pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda
menempu rute Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan-SamudraHindia-Selat
Sunda-Banten. Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana
Muhammad (1580-1605).
Kedatangan rombongan
Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga
diijinkan untuk berdagang di banten. Namun, karenanya sikap yang kurang baik
sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang
belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di bali.
Rombongan kedua dari
Negeri Belanda di Bawah pimpinan Jacob van neck dan Van Waerwyck, dengan
delapan buah kapalnya tiba di banten pada bulan November 1598. Pada saat itu
hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa
Belanda diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan
pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka
penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri belanda,
sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke maluku.
Keberhasilan rombongan
Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah, mendorong orang-orang Belanda yang
lain untuk datang ke indonesia.
Akibatnya terjadi
persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri. Setiap kongsi bersaing
secara ketak. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan dengan
portugis, spanyol dan inggris. Melihat gelagat yang demikian, Olden Barnaveld
menyaranakan untuk membentuk perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di
Hindia Timur. Pada tahun 1602 secara resmi terbentuklah Vereenigde Oost
Indiesche Compagnie (VOC) atau perserikatan dagang Hindia Timur. VOC membuka
kantor dagangnya yang pertama di Banten (1602) di kepalai oleh Francois
Wittert.
Tujuan dibentuknya VOC
adalah sebagai berikut
1. Untuk menghindari
persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda
2. Untuk memperkuat
posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan bangsa eropa, maupun
dengan bangsa-bangsa asia
3. Untuk mendapatkan
monopoli perdagangan, baik impor maupun Ekspor.
Tag : Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan, Masuknya
kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan
0 Response to "Masuknya kekuasaan asing ke wilayah indonesia Lewat kongsi-kongsi perdagangan"
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA