Penjelasan secara Lengkap tentang Flora dan Fauna
Penjelasan secara Lengkap tentang Flora dan Fauna - Hutan berfungsi sebagai paru-paru bumi. Ada beberapa macam-macam hutan dan jenis-Jenis hutan. Berikut penjelasan tentang hutang dan segala macam tentang hutan.
Macam-Macam Hutan, Jenis-Jenis Hutan dan penjelasan tentang hutan |
a. hutan hujan Tropis
Sesuai namanya, tentu
kamu bisa menebak bahwa hutan ini terdapat di daerah tropis. Daerah tropis
terletak antara garis balik utara (23 derajat30’LU) sampai gari balik selatan
(23 derajat 30’ LS). Tentu saja hanya wilayah yang terletak di daerah inilah
yang mempunyai hutan hujan tropis. Wilayah tersebut meliputi asia, Afrika, dan
Amerika selatan.
Pepohonan yang terdapat
di hutan hujan tropis sangat lebat. Kanopinya sangat rapat sehingga mampu
menghalangi cahaya matahari menerobos dasar hutan. Hal ini menyebabkan dasar
hutan menjadi basah dan lembap.
Tumbuhan yang hidup di
hutan ini hampir tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari pohon besar yang tinggi
menjulang sampai tumbuhan Epifit yang jumlah spesiesnya mencapai ratusan.
Di hutan ini hidup
berbagai macam binatang dari mamalia, reptilia, burung, sampai serangga yang
jenisnya tidak terhitung. Meskipun sama-sama tinggal di hutan tropis, jenis
binatang di Afrika, Asia dan Amerika selatan tampak jelas perbedaanya.
Hutan hujan Afrika dihuni
oleh gajah hutan, okapi, kera, abdak, babi rusa, berbagai macam jenis ular, dan
burung. Hutan hujan di Asia dihuni oleh binatang gaja, harimau, kera, badak,
sanca (phyton), rusa dan berbagai macam burung. Adapun hutan hujan di Amerika
selatan dihuni oleh kera, tapir, armadilo, tamandua, kolibri, dan anaconda.
Sekilas ada beberapa
binatang yang sama antara Afrika dan Asia, misalnya gajah dan badak. Namun, ada
perbedaan yang mencolok antara keduanya. Gajah afrika bertelinga lebar
sedangkan gajah asia bertelinga kecil. Badak Afrika bercula dua tetapi lebih
panjang dibandingkan badak asia. Bahkan badak asia ada yang bercula satu yaitu
badak jawa.
Demkian halnya dengan
binatang di hutan hujan Amerika selatan. Di hutan ini hidup kera yang juga
terdapat di hutan hujan Asia dan Afrika. Namun, kera-kera di Amerika selatan
memiliki ekor yang panjang dan kuat. Ekor ini berfungsi untuk memegang dahan
pepohonan. Kera semacam ini tidak terdapat di Afrika maupun Asia.
b. Hutan Hujan iklim
sedang
Sesuai dengan namanya,
hutan ini terdapat di daerah beriklim sedang, yaitu antara 23 derajat 30’ – 66
derajat30 LU maupun LS. berbeda dengan hutan hujan tropis, tumbuhan yang ada di
hutan hujan iklim sedang tidak banyak. Hanya tumbuhan yang tahan terhadap iklim
dingin saja yang mampu tumbuh di hutan ini, umumnya berupa taiga, yaitu hutan
berdaun jarum seperti pinus, cemara, tusam, dan balsam.
Persebaran hutan ini
meliputi Alaska, Kanada, Asia bagian utara, dan eropa. Di kanada, pohon di
hutan ini banyak ditebangi hingga menjadikan negara tersebut sebagai penghasil
kayu terbesar di dunia. Namun seiring dengan kesadaran lingkungan, penebangan
secara besar-besan mulai dihentikan.
Seperti kondisi jumlah
jenis pohon, jenis hewan di hutan hujan iklim sedang tidak begitu banyak. Hanya
beberapa hewan tahan dingin saja yang hidup di hutan itu misalnya, ruga bagal,
beruang grizzly, wolferine, tikus salju, kelincil serigala salju, ular derik
dan beberapa burung serta serangga. Beberapa jenis ikan juga hidup di
sungai-sungai yang melalui hutan ini. Di antara beberapa jenis ikan yang
terkenal adalah ikan salmon di kanada. Ikan ini berenang menuju hulu sungai
dalam jumlah ribuan untuk bertelur.
2. Hutan Peluruh (Hutan
musim)
Kebanyakan hutan
peluruh juga berada di daerah iklim sedang yang mempunyai empat musim. Disebut
hutan peluruh karena pada musim gugur daunnya luruh berguguran. Jenis ini
mencakup pohon berangan, maple, sepang, dan bek. Sebelum daunnya berguguran,
daun pohon-pohon ini berwarna-warni sangat indah. Ada yang berwarna kuning, oranya,
hijau tua, bahkan merah cerah.
Binatang yang hidup di
hutan ini antara lain oposum (Sejenis tikus), tupai tanah, ular, burung falcon,
dan serangga. Hutan peluruh terdapat di Amerika utara, Asia timur, dan Eropa.
3. Padang Rumput
(Grassland)
Grassland adalah lahan
yang didominasi oleh tumbuhan rumput, semak belukar, dan beberapa jenis pohon
lainnya. Grassland terdapat pada daerah yang curah hujannya rendah, baik di
daerah tropis maupun di daerah beriklim sedang. Grassland yang ada di daerah
tropis disebut tropical grassland (padang rumput tropis) dan yang ada di daerah
beriklim sedang disebut temperate grassland (padang rumput iklim sedang).
a. Padang rumput tropis
(Sabana)
Padang rumput tropis
sering kita sebut sabana. Di Amerika Selatan (Venezuele) disebut ilanos. Sabana
adalah lahan berumput namun di sana sini ditumbuhi pepohonan. Sabana terletak
di daerah dengan curah hujan antara 50-130 sentimeter pertahun. Di temap ini
hujan hanya terjadi pada bulan-bulan tertentu.
Sabana di Afrika,
Australia, amerika selatan, sebagian india dan sebagian kecil wilayah
indonesia. Sabana terluas terdapat di
Afrika. Hampir setengah dari luas benua ini tertutup sabana. Di beberapa bagian
sabana dilalui aliran sungai yang beberapa diantaranya adalah sungai besar
seperti sungai nil, zambesi, dan kongo di Afrika. Di Venezuela, sabana dilalui
aliran sungai orinoko. Bahkan di sabana sering terdapat genangan air berupa
rawa-rawa.
Flora yang terdapat di
sabana Afrika antara lain rumput bermuda, rumput gaja, pohon baobab, aksaia,
eboni, dan cadelabra. Adapun flora yang tumbuh di sabana Australia antara lain
ekaliptus, kasuarina, pohon botol, dan pohon rumput. Sabana di Amerika selatan
ditumbuhi fern, bromelia, carnivorous sp, guaamaya, dan pentamierista.
Ternyata, meskipun
sama-sama bernama sabana, flora yang tumbuh antara daerah satu dengan lainnya
berbeda. Perbedaaan itu juga terjadi pada fauna, sabana australia dihuni oleh
binatang seperti kanguru, koala, goana, dingo dan landak.
Sabana di Amerika
selatan dihuni beberapa binatang pemakan semut (chiguire), serigala, beberapa
jenis burung, dan reptil. Sabana yang paling banyak dihuni binatang adalah
sabana Afrika. Di sini hidup berbagai binatang yang sangat mengagumkan. Selain
dihuni oleh binatang darat terbesar dan tertinggi di dunia, yaitu gajah sabana
dan zarafah, di sabana ini hidup binatang pemangsa dengan kecepatan lari
tercepat di dunia, yaitu cheetah. Binatang lain yang hidup di sabana ini antara
lain rusa, antilop, gazelle, zebra, badak, singa, hyena, wildebis, gnu, burung unta,
burung nazar, elang dan babi rusa. Bagian sabana yang berawa atau dilalui
sungai terdapat kuda nil dan buaya.
b. Padang rumput iklim
sedang
Berbeda dengan sabana,
padang rumput iklim sedang memang benar-benar hanya ditumbuhi rumput. Di bekas
negara Uni Soviet, padang rumput seperti ini disebut stepa. Kita pun sering
menggunakan kata ini untuk menyebut padang rumput.
Sebenarnya banyak
sekali sebutan untuk menyebut tempat seperti ini. Di Afrika selatan, padang
rumput seperti ini disebut veldt, di Amerika utara disebut prairie, di Amerika
selatan disebut pampa, dan di hongaria disebut puszta.
Flora yang ada di
padang rumput iklim sedang hanyalah rumput dan ilalang. Fauna di tempat ini
tidak sebanyak di sabana. Fauna yang ada hanyalah kelinci, rusa, burung hantu,
dan ular. Fauna terbesar adalah bison yang terdapat di Amerika utara.
4. Gurun
Gurun merupakan tempat
paling gersang di muka bumi. Di biom ini, air tersedia dalam jumlah yang sangat
terbatas. Meskipun demikian, bukan berarti di gurun tidak ada kehidupan. Di
tempat ini hidup berbagai macam flora dan fauna, terutama yang tahan terhadap
kekeringan.
Gurun tersebar di benua
asia, Australia, Amerika dan yang terbesar terletak di benua Afrika, yaitu
gurun sahara. Flora yang umum terdapat di gurun adalah beberapa jenis kaktus.
Di gurun asia dan Afrika utara tumbuh pohon kurma. Di gurun Afrika selatan
tumbuh semak dan alang-alang. Di gurun Amerika tumbuh bunga-bunga berwarna
cerah seperti dandelion dan verbena. Di gurun Australia tumbuh pohon boojum.
Fauna berukuran besar
yang mampu hidup di gurun adalah unta. Selain itu, ada rubah, tikus, burung
pemakan bangkai, burung pelatuk, burung hantu, ular derik, kadal dan katak.
Terdapat juga binatang-binatang kecil seperti laba-laba, kalanjengking, dan
kumbang penggali.
5. Tundra
Tundra adalah padang
lumut yang terdapat di daerah beriklim dingin. Sesuai dengan namanya, biom ini
didominasi oleh tumbuhan lumut dan sedikit rerumputan yang tahan terhadap iklim
dingin. Tundra terdapat di wilayah Amerika utara, siberia, dan Eropa utara.
Fauna khas di biom ini
adalah Karibu yang memanfaatkan lumut dan sedikit rumput sebagai makanannya.
Selain itu, ada rusa, kelinci dan serigala.
6. Samudra
Inilah biom terluas di
muka bumi. Miliaran makhluk hidup mulai dari yang terbesar di dunia (paus bir)
sampai yang terkecil (plankton) menempati biom ini. Di perairan dangkal dan
hangat, binatang karang membangun terumbu yang kadang sangat ebsar seperti
great barrier reef (karang penghalang besar) di timur australia. Di karang ini
hidup berbagai macam biota laut seperti ganggang, ikan, dan kerang itu sendiri.
Perairan ini juga
menopang kehidupan makhluk darat seperti anjing laut, singa laut, penguin, dan
burung-burung laut. Biom ini menyediakan pula makanan yang berlimpah bagi
manusia. Manusia dapat mengambil flora seperti
ganggang dan rumput laut serta fauna berupa ikan.
Kini, jelaslah bagimu
bahwa flora dan fauna di bumi ini tersebera sedemikian rupa menempati wilayah
tertentu. Beberapa flora dan fauna terkesan aneh dari nama, bentuk dan tempat
hidupnya. Ini menandakan bahwa flora dan fauna itu tidak terdapat di daerahmu.
B. Persebaran Flora dan
fauna di indonesia
Secar garis besar kamu
telah mengetahui persebaran flora dan fauna di muka bumi. Tentu saja persebaran
itu hanya bersifat umum saja. Di indonesia sendiri, persebaran flora dan fauna
tidak mrata. Bagaimana persebaran flora dan fauna di indonesia? Mari kita
indetifikasi persebaran flora dan fauna di negara kita.
Sebagaimana kamu tahu,
negara kita adalah negara dengan wilayah kepulauan yang terdiri atas 17.000
pulau lebih. Di pulau-pulau itu hidup berbagai macam flora dan fauna yang
membuat negara kita diakui sebagai negara dengan kesamaan hayati tertinggi di dunia. Indonesia memiliki
tumbuhan jenis palem terbanyak di dunia, yaitu 400 jenis. Di indonesia juga
tumbuh sekitar 25.000 jenis tanaman berbunga atau peringkat ketujuh di dunia.
Keberadan
flora ini menopaang kehidupan fauna. Indonesia menduduki peringkat pertama di
dunia yang mempunyai jenis mamalia terbanyak, yaitu 515 jenis. Indonesia juga
menjadi negara peringkat pertama di dunia yang mempunyai jenis kupu-kupu
terbanyak, yaitu 121 jenis. Dari segi jenis reptil, indonesia menduduki
peringkat tiga di dunia dengan 600 spesies, peringkat empat untuk burung (1.519
jenis), dan peringkat kelima untuk amfibi (270 jenis).
Data-data itu
menunjukkan betapa negara kita memiliki kekayaan yang luar biasa. Kekayaan ini
telah lama menyita perhatian dunia sehingga begitu banyak peneliti dan pemburu
yang datang ke indonesia.
Dari seluruh flora dan
fauna itu, sebagain besar merupakan flora dan fauna endemi, artinya tidak ada
di wilayah negara lain. Flora fauna itu mempunyai kekhasan tersendiri. Kekhasan
itulah yang menimbulkan minat para ilmuwan
untuk datang ke indonesia. Salah
satu ilmuwan itu adalah Alfred Russel Wallace yang berasal dari inggris. Ia
mengadakan penjelajahan di indonesia selama delapan tahun, sejak tahun 1854
sampai dengan 1862. Dari penjelajahan itu, wallace menemukan beberapa keanehan
menyangkut persebaran fauna. Wallace mendapat fauna yang ada di sumatera juga
banyak terdapat di kalimantan. Beberapa ikan ikan di air tawar di sumatera juga
terdapat di kalimatan, padahal di antara dua pulau itu terdapat perairan laut
yang cukup luas, yaitu selat karimata. Tidak mungkin ikan air tawar itu
menyeberangi perairan laut yang asin. Anehnya, ikan air tawar di pulau sulawesi
berbeda dengan di kalimantan. Padahal selat yang memisahakan lebih sempit
dibanding selat karimata.
Keanehan lain yang ia
dapat di pulau sulawesi adalah burung. Ia sama sekali tidak mengira bahwa jenis
burun hidup di sulawesi berbeda dengan beurung yang hidup di karimata. Keadaan
iklim di kalimantan dan sulawesi pun sama. Begitu juga dengan kondisi
geografisnya tidak jauh berbeda.
Itulah sekilas uraian
yang menggambarkan betapa beragamnya flora dan fauna di indonesia. Untuk
mengetahui lebih detail bagaiman persebaran flora dan fauna indonesia, berikut
blogger jemo lintang mengulasnya, mari mengenali flora dan fauna di indonesia
serta persebarannya.
1. Flora di indonesia
Seperti telah diuraikan
di atas, flora di indonesia begitu beragam. Flora itu menempati suatu areal
lahan yang dapat menunjang kehidupannya. Selanjutnya, flora itu membentuk biom
dan subsubiom, untuk mengenal flora apa saja yang ada di indonesia, kita akan
menyelidikinya berdasarkan biom dan sub-subbiom tersebut.
Tidak semua biom ada di
indonesia. Tundra dan gurun tidak ada di indonesia. Biom yang ada di indonesia
antara lain hutan hujan tropis, hutan musim, dan sabana. Melalui biom inilah
kita akan mengetahui persebaran flora di indonesia. Mari kita bahas satu
persatu
a. Hutan hujan tropis
Indonesia termasuk
wilayah dunia yang memiliki hutan hujan tropis yang cukup luas. Ini tentu saja
erat kaitannya dengan iklim di Indonesia yang sangat mendukung terbentuknya
biom tersebut. biom ini terbagi menjadi beberapa subbiom sebagai berikut
1. Hutan hujan
pegunungan tinggi
Hutan hujan pegunungan
tinggi terdapa di sebagian wilayah sumatera, sulawesi, papua, jawa barat, dan
jawa tengah. Ciri-Ciri hutan hujan pegunungan tinggi sebagai berikut
a. terdapat pada
ketinggian 1.500-2.400 m dpl (meter di atas permukaan laut)
b. Jenis tumbuhannya
lebih sedikit jika dibandingkan dengan hutan hujan pegununan rendah.
c. Biasanya
pohon-pohonnya berdiameter lebih besar, daun-daunnya lebih kecil, dan tidak
berakar papan
d. Pohon-pohon yang
paling umum dijumpai antara lain berangan/riung, waru batu/waru teja, dan
cemara.
2. Hutan hujan
pegunungan rendah
Ciri-ciri hutan hujan
pegunungan rendah sebagai berikut
a. Terdapat pada
ketinggian 500-1500 m dpl.
b. Tingat variasi jenis
tumbuhannya sangat kuat yang terdiri atas tiga tingkat, yaitu :
1. Tingkat pertama
mencapai 30-40 m dan ada yang tingginya 50-6- m.
2. Tingkat kedua
mencapai tinggi 15-20 meter, serta
3. Tingakt ketiga mencapai
tinggi 5-10 meter.
c. Pohon-pohon
riung/meranak dan petir membentuk asap hutan, sedang pohon-pohon rasamala serta
cemara gunung merupakan pohon-pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari atap
hutan.
3. Hutan tropika
dataran rendah
Hutan tropika dataran
rendah juga sering disebut hutan keruing atau hutan lagan. Jenis hutan ini
mempunyai flora yang paling kaya dan beraneka ragam jika dibandingkan dengan
jenis-jenis hutan lainnya di dunia.
Hutan tropika dataran
rendah di indonesia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hutan tropika dataran
rendah di kawasan barat indonesia dan hutan tropika dataran rendah di kawasan
timur indonesia.
Hutan tropika dataran
rendah di kawasan barat indonesia didominasi oleh suku keruing dengan banyak
jenis dari marga mersawa, pohon kapur, balau, damar, meranti dan giam. Sebanyak
70% dari jenis-jenis pohon tersebut berdiameter 40-80 cm, 25% berdiameter
80-120 cm, dan 4% berdiameter lebih dari 120 cm.
4. Hutan subalpin
Hutan subalpin juga
disebut hutan kabut atau hutan berlumut. Hutan ini banyak terdapat di papua
dimana terdapat pegunungan yang tinggi. ciri-ciri utan subalpin sebagai berikut
a. Terdapat pada
ketinggian 2400-4000 meter di atas permukaan laut.
b. Pohon-pohonnya
rapat, tetapi rendah. Tinggi pohon berkisar antara 8-20 meter.
c. Jumlah jenis pohon
sedikit dengan batang-batang yang membengkok dan diselimuti berjenis-jenis
lumut.
5. Hutan pantai
Hutan pantai juga
dikenal sebagai formasi butun. Jenis hutan ini terdapat di dinding pantai di
belakang pantai-pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai. Adapun ciri-ciri
hutan pantai sebagai berikut:
a. Hutan ini dihuni
oleh berbagai jenis pohon butun seperti dadap, pandan laut, dan cemara laut.
b. Susunan tumbuhan
hutan pantai di daerah-daerah yang basah serupa dengan di daerah kering
musiman.
6. Hutan mangrove
Hutan mangrove juga
disebut hutan bakau atau hutan air payau. Hutan bakau tumbuh subur di daerah
panati berlumpur yang terlindung, terutama pada daratan menjorok ke laut. Di
hutan ini zonasi jenis-jenis pohon yang mendominasi hampir sejajar dengan garis
pantai.
Adapun ciri-ciri hutan
bakau sebagai berikut
a. Jenis tanahnya
berlumpur, berlempung atau berpasir dengan bahan-bahan yang berasal dari
lumpur, pasir, atau pecahan karang.
b. Lahannya tergenang
air laut secara berkala setiap hari sampai daerah yang hanya tergenang saat
pasang purnama
c. Mendapat cukup
pasokan air tawar dari darat yang berfungsi untuk menurunkan salinitas serta
menambah pasokan unsur hara dan lumpur.
d. Airnya payau dengan
salinitas antara 2-22 ppm (1 ppm=0,05%) atau asin dengan salinitas mencapai 38
ppm.
Zona atau daerah hutan
mangrove yang ke arah daratan, pada umumnya bercampur dengan rawa air tawar.
Daerah semacam ini diduga ada kaitannya dengan salinitas dan sifat-sifat tanah.
Zonasi hutan mangrove
di jawa, maluku dan kemungkinan di pulau-pulau lainya cenderung serupa dengan
zona hutan di mangrove di sumatera. Adapun hutan mangrove di sumatera dibagi
menjadi empat sebagai berikut
a. Zona pionir, yang
dirajai oleh api-api sering berasosiasi dengan perepat laut/
b. Zona burus, bakau
dan belabu/niri
c. Zona nipah, yang
juga sering berasosiasi dengan perepat laut.
d. Zona hutan rawa
gambut
Indonesia memiliki
hutan bakau terluas di dunia, kemudian disusul nigeria, meksiko, dan Australia.
Menurut perkiraan, luas hutan bakau di indonesia mencapai 4,25 juta hektar
(giesen, 1993). Sekarang luas tersebut sudah mengalami penyusutan akibat
berbagai alih fungsi lahan menjadi lahan pertambakan, pertanian dan pemukiman.
Hutan bakau terluas di indonesia terdapat di papua (58%), sumatera (19%). dan
kalimantan (16%).
Flora yang hidup di
hutan bakau indonesia meliputi 89 jenis pohon, 5 jenis liana, 44 jenis herba
tanah, 44 jenis epifir, dan 1 sikas. Di hutan bakau terdapat 47 tumbuhan hutan
bakau sejati, antara lain bakau, burus, palem, perepat dan api-api.
7. Hutan Rawa
Hutan Rawa adalah hutan
yang tumbuh di daerah-daerah rawa. Tanah rawa terdiri atas tanah aluvial atau
tanah gambut. Tanah aluvial terbentuk dari hasil endapan aliran sungai.
Sedangkan tanah gambut terbentuk dari hasil pembusukan tumbuh-tumbuhan rawa
yang sudah mati. Rawa dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu rawa pasang surut dan rawa nonpasang surut.
a. Rawa pasang surut
adalah rawa yang terdapat di daerah pesisir yang pada umumnya dipengaruhi oleh
pasang air laut.
b. Rawa nonpasang surut
adalah rawa yang terdapat di daratan yang letaknya jauh dari pantai, tetapi di
dekat sungai atau lahan basah lainnya.
Hutan rawa di indonesia
dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut
a. Hutan rawa gambut
Tipe hutan ini terdapat
di perairan oligotrofik, yaitu perairan yang sangat rendah kandungan zat
haranya untuk kehidupan biantang dan tumbuhan. Keadaan ini memungkinkan
terbentuknya gambut. Lapisan gambut yang terbentuk dapat sangat dalam (mencapai
20 meter) dan diameternya bisa mencapai beberapa kilometer.
Hutan rawa gambut
terbentuk di daerah pesisir sebagai lahan basah pesisir maupun lahan basah
daratan yang mengandung kumpulan gambut dalam jumlah yang besar/tebal.
adapun ciri-ciri hutan
rawa gambut sebagai berikut
a. Terletak di daerah
pesisir sebagai lahan basah pesisir
b. Lapisan gambut pada
hutan rawa gambut sangat besar atau tebal
c. Keadaan tanahnya
miskin unsur-unsur hara (mineral yang diperlukan tumbuhan)
4. Pohon-pohonnya
memiliki garis tengah yang sangat kecil
Indonesia merupakan
negara yang memiliki hutan rawa gambut terluas di dunia (sanda, 1996). Luas
hutan rawa gambut di indonesia antara 16,5-27 juta hektar. Hutan rawa gambut
terluas di indonesia terdapat di pantai timur sumatera, kalimantan barat,
kalimantan selatan, di pulau jawa hanya terdapat sedikit hutan rawa gambut,
yaitu rawa danau di serang (banten).
Tumbuhan yang hidup di
hutan rawa gambut adalah ramin, suntai, semarum, durian burung, terentang, dan
meranti jawa. Tumbuhan tersebut memperlihatkan zonasi yang memusat. Di
kalimatan hutan rawa gambut berpusat pada suatu pulau pasir. Di sumatera jenis
tumbuhannya berpusat pada endapan gambut yang paling tebal. Semakin ke pinggir,
ketebalan endapan gambut semakin berkurang.
b. Hutan rawa air tawar
Hutan rawa air tawar
merupakan tipe lahan basah yang biasa ditemukan pada tanah aluvial dataran
rendah. Adapun ciri-ciri hutan rawa air tawar sebagai berikut
1. Terletak di antara
dua sungai dan jauh masuk ke pedalaman atau pada dataran luas dekat pantai
serta berada di antara hutan rawa gambut dan hutan dataran rendah.
2. Digenangi air secara
tetap atau musima, baik ari hujan maupun limpahan air sungai.
3. Lapisan gambut pada
hutan air tawar hanya sedikit atau tidak mengandung gambut sama sekali
4. Tanahnya berupa
tanah aluvial yang subur dan memiliki sistem pengairan yang baik
5. Air yang menggenangi
berasal dari air hujan, air sungai dan air permukaan lainnya
6. Pohon-pohonnya
memiliki gari tengah (diameter) lebih kecil jika dibandingkan pohon-pohon pad
ahutan dataran rendah, tetapi lebih besar jika dibandingkan pohon-pohon pada
hutan rawa gambut.
7. Pada musim kering
terdapat sisa-sia atau bekas genangan air.
Sesuai dengan ciri-ciri
tersebut, maka hutan rawa air tawar terdapat sangat luas di daerah-daerah
dataran rendah yang memiliki sungai-sungai yang besar, misalnya di sumatra,
kalimantan dan papua. Hutan rawa air tawar di ketiga wilayah tersebut meliputi
95% dari seluruh hutan rawa air tawar mula-mula di indonesia.
Hutan rawa air tawar
juga dapat ditemukan di sulawesi, jawa, dan nusa tenggara. Salah satu di
antaranya aadalah hutan rawa air tawar yang tdapat di taman nasional ujung
kulon yang merupakan habitan terakhir badak jawa.
Mula-mula hutan rawa
air tawar di indonesia mencapa luas lebih kurang 103 juta hektar (bappenas,
1993). Namun sampai dengan 2006, luas htuan tersebut diperkirakan tinggal 23
juta hektar. diperkirakan semakin menyusut lagi karena sebagian besar telah
dialihkan sebagai lahan pertanian dan perikanan. Lahan pertanian bekas hutan
rawa air tawar mempunyai tanah yang subur. Unsur hara yang dikandungnya juga
mendukung dikembangkan sebagai perikanan.
8. Hutan kerangkas
Hutan kerangkas
terdapat pada tanah-tanah podsol dari pasir kuarsa yang miskin hara dan sangat
masam, serta keadaan iklim yang sama dengan hutan huna dataran rendah. Akan
tetapi, struktur fisiognomi dan floranya berbedar dari hutan hujan dataran
rendah.
Adapun ciri-ciri hutan
kerangas sebagai berikut :
a. Pohon-pohonnya
kerdil dan jarang serta atapnya terbuka, sedangkan jenis tumbuhan di bawahnya
rapat dan berkayu
b. Tumbuhan yang
dominan adalah jenis jambu. jenis-Jenis pohon utama lainnya adalah cemaa,
perepat darat, blangeran, giam padi, giam temabga, gerunggang, melur, melur
tali, sekl dan damar. Jenis-jenis perdu dan herba juga terdapat pada hutan ini.
Hutan kerangas terdapat
di pulau bangka, kalimantan timur, kalimantan selatan, sulawesi tengah, dan
papua.
9. Hutan batu kapur
Hutan batu kapur
terdapat pada areal sempit dengan habitan floranya yang khas. Pada hutan ini
terdapat jenis-jenis flora endemi (hanya terdapat di tempat-tempat tertentu)
dan langka.
10. Hutan pada batu
ultrabasik
Terdapat di kalimantan,
sulawesi dan papua. Tanahnya berasal dari sepentinit dan mengandung unsur besi
(fe) serta magnesium (Mg) tinggi, tetapi kandungan silikonnya (Si) rendah.
Selain itu, juga mengandung unsur-unsur lain yang merupakan racun bagi tanaman
dalam jumlah banyak, terutama nikel, kobalt, dan kromium. Jenis tumbuhannya
bervariasi, mulai dari semak-semak yang terbuka samapi pohon-pohon yang tinggi
dan rapat. Susunan tumbuhannya dapat sangat lain (merambat dengan batang
berkayu panjang) atau mirip dengan hutan pada tanah-tanah yang lain.
b. Hutan monsun (hutan
musim)
1. Hutan monsun gugur
daun
Hutan monsun gugur daun
terdapat di pulau jawa, kepulauan nusa tenggara, sulawesi selatan, dan papua
bagian selatan. Adapun ciri-ciri hutan monsun gugur daun sebagai berikut
a. Terdapat pada
ketinggian 0-800 m dpl.
b. beriklim musiman,
biasanya jumlah penguapan melebihi banyaknya curah hujan
c. Curah hujannya
kurang dari 1500 mm/tahun. Pada musim kerin, jumlah curah hujan kurang dari 60
mm/tahun.
d. Ada pohon-pohon yang
tingginya di bawah 25 m, biasanya bercabang di bawah.
e. Jumlah jenis
pohonnya sedikit.
f. Anakan pohon jarang
terdapat
g. Tidak dijumpai paku
pohon, pohon kapur, pakis kurung/paku payung, maupun daun kendi.
h. Bambu sering
ditemukan, juga tumbuh-tumbuhan bawah yang kebanyakan berupa rumput.
i. Di sumbawa
jenis-jebnis pohon yang umum dijumpai yaitu, tanggulun/katos, kesambi dan
lanji/walikukun.
J. Di timor dan wetar
dijumpai hutan kayu merah pada dataran rendah. jenis-jenis pohon yang membentuk
hutan angsana antara lain meliputi angsana, upas, penjalinan, dadap dan balok.
k. Di jawa, madura dan
kangean terdapat formasi hutan jati
2. Hutan monsun yang
selalu hijau
Hutan monsun yang
selalu hijau terdapat di pulau sumbawa, Timor, dan wetar. Di pulau sumbawa
hutan monsun terdapat pada ketinggian 800-1000 m dpl dan di pulau timor serta
wetar terdapat pada ketinggian 1000 m dpl dan dirajai oleh Eucalyptus (ampupu).
Hutan Eucalyptus tersebut selain dibentuk oleh ampupu, juga oleh jenis-jenis
pohon lainnya nata lain sengon, kayu embalo, jambu, pakis dan kayu tahun
c. Sabana
Sabana (Savana) adalah
tanah bersistem pengairan baik yang sebagian besar ditutupi rumput, semak
(kurang dari 50%) dan pohon (antara 10-30%). Jika tanah tersebut ditutupi
rerumputan dan paku-pakuan (lebih dari 50%) serta pohon dan semak (kurang dari
10%) disebut padang rumput (Grassland/grass savana).
Sabana tumbuh di daerah
yang curah hujannya sedikit hingga sedang. Sabana biasanya dimanfaatkan untuk
usaha peternakan, yaitu sebagai lahan pengembalaan. Sabana banyak terdapat di
nusa tenggara dan sulawesi selatan.
Pohon-pohon yang
merajai pada sabana yang terdapat di kawasan timur indonesia adalah kayu putih.
Di flores, timor, alor, wetar dan papua bagian selatan, dirajai oleh tumbuhan
akasia dan ampupu (aeucalyptus). di jawa timur dan pulau-pulau lain di nusa
tenggara timur, jenis-jenis pohon yang merajai adalah marga lontar dan gebang.
Di pulau timor terdapat
empat jenis sabana sebagai berikut
1. sabana cemara gunung
ketinggian 100-125 m dpl
2. Sabana akasia dan
ampupu pada ketinggian 600-700 m dpl.
3. Sabana Eucalyptus
platyphylla ditemukan pada daerah yang bergelombang di dataran rendah.
4. Sabana kayu putih
ditemukan pada ketinggian di atas 900 m dpl.
Berdasarkan luas hutan
yang ada di indoensia, hutan hujan tropika meliputi areal yang paling luas (66
juta hektar), diikuti oleh hutan sekunder (23 juta hektar) padang alang-alang
(16 juta hektar) hutan rawa air tawar (13 juta hektar) dan tipe-tipe hutan
lainnya (4 juta hektar).
2. Tipe fauna di
indonesia
Berdasarkan pengamatan,
wallace berpendapat bahwa kalimantan bersama sumatra, jawa, dan bali pernah
menjadi bagian asia. Perairan dangkal di sekita pulau-pulau ini membuktikan
pendapat itu. Perairan dangkal itu dahulu berupa daratan yang berperan dalam
persebaran flora dan fauna. Dangkalan ini dikenal dengan sebutan dangkalan
sunda. Karena inilah tipe fauna di wilayah ini memiliki kesamaan. Selanjutnya,
fauna di wilayah ini disebut fauna tipe asia.
Di kawasan timur
indonesia, hal serupa juga teradi di papua dan kepulauan maluku. Fauna di
kawasan ini memiliki kesamaan dengan fauna di australia. Mamalia yang hidup di
kawasan ini didominasi oleh masupialia, yaitu mamalia yang berkembang di luar
kandungan. Mamalia ini berkembang di kantong induknya seperti kanguru, kuskus
berkantong, dan tikus berkantong. Di kawasan ini terdapat burung kasuari yang
juga terdapat di Australia.
Persamaan ini merupakan
bukti bahwa perairan di kawasan timur indonesia yang dangkal itu dahulu
merupakan daratan yang kering pula. Karena itulah, fauna dapat menyebar dari
australia ke papu dan sekitarnya. Daerah kawasan ini disebut dangkalan sahul.
Selanjutnya, flora dan fauna di kawasan ini dikenal sebagai fauna tipe
australia.
Di antara dangkalan
sunda dan sahul, terdapat perairan laut dalam. Berbeda dengan dangkalan sunda
dan sahul yang perairannya dangkal, perairan di kawsan ini sangat dalam.
Perairan ini belum pernah kering. Di perairan ini terdapat pulau sulawesi,
kepulauan nusa tenggara, dan pulau-pulau kecil lannya. Kawasan ini dikenal
dengan nama Wallacea.
Wallacea memberi batas
antara kawaasan dangkalan sunda dan kawasan wallacea dengan garis yang terkenal
dengan gari wallace. Garis ini menunjukkan pembagian fauna yang sangat berbeda
antara kawasan tipe asia dan kawasan wallacea. Selanjutnya, antara kawasan ini
dengan kawasan dangkalan sahul dipisahkan oleh garis weber untuk menunjukkan
pembagian jenis faunanya. Ada pula gari lydekker yang digunakan sebagai batas
paling barat dari satwa tipe Australia. Penentuan garis ini didasarkan pada
batas kedalaman laut di dangkalan sahul.
Namun, baik garis
wallace maupun garis weber itu telah menjadi agak kabur. Dari fakta yang ada,
beberapa tipe asia dan australia telah beralih ke kawasan wallacea. Burung
pelatuk, bajing dan cerurut yang bertipe asia telah melintasi gari wallace,
yaitu dari bali ke lombok, sumbawa, flores dan alor. Mungkin binatang itu telah
dibawa oleh orang menalesia sebaga bahan makanan dan binataan peliharaan.
Demikian halnya dengan
fauna tipe australia. Possum berkanton dan kakaktua merupakan fauna tipe
Australia telah menempati sulawesi tetapi tidak ada di kalimantan. Demikian
juga buung madu australia yang ada di lombok tetapi tidak ada di bali.
Jadi, kawasan Wallace
selain memiliki fauna yang bersifat endemi, yaitu anoa, komodo dan babi rusa
juga memiliki fauna perlarihan dari kawasan Asia dan Australia. Oleh karena
itu, fauna yang ada di kawasan Wallacea disebut tipe peralihan.
Dari uraian di atas,
jelaslah mengapa persebaran fauna di indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu tipe
Asia, australia, dan peralihan. Sekarang marilah kita mengindentifikasi
persebaran fauna indonesia melalui tiga tipe itu.
a. Tipe asia
Fauna tipe asia terdiri
atas beberapa jenis mamalia, burung, ikan dan reptil. Di beberapa daerah, fauna
in sudah punah dan di beberapa daerah lain sudah sangat langka. Berikut ini
beberapa fauna langka tersebut
1. Gajah (Elephas
maximus) terdapat di seluruh sumatera menghuni hutan hujan dataran rendah. Oleh
karena itu, disebut gajah sumatera. Sebenarnya persebaran gajah juga sampai ke
jawa, namun diperkirakan gaja jawa sudah punah karena terdesak kegiatan
manusia. Gajah yang biasanya berkelompok selalu bergerak dalam mencari makan.
Mereka sering melalui jalur perkebunan dan pedeseaan sehingga terjadi
perselisihan dengan manusia. Karena inilah jumlah gaja berkurang.
2. Badak
Di indonesia terdapat
dua jenis badak, yaitu badak jawa (rhinocerus sondaicus) dan badak sumatra
(Dicerorhinus sumatrensis). Badak jawa lebih besar dibanding badak sumatera.
Badak jawa bisa mencapai berat 2 ton, sedangkan badak sumatera hanya 1 ton.
Badak sumatera merupakan badak terkecil yang masih hidup. Perbedaan lainnya
adalah badak jawa bercula satu, sedangkan badak sumatera mempunyai tonjolan
kecil selain cula sehingga terkesan bercula dua.
3. Tapir
Tapirus (Tapirus
indicus) merupakan fauna yang menakjubkan. Fauna ini diduga berasal dari hutan
tropis Amerika Selatan. mengapa fauna ini sampai di indonesia belum diketahui
penyebabnya? Saat ini tapir hanya bisa ditemukan di hutan-hutan sumatera.
Melihat dari persebarannya, mungkin tapir juga pernah hidup di jawa dan
kalimantan tetapi kini sudah punah.
4. Banteng
Tentu kamu pernah
melihat sapi bukan? Sapi, terutama sapi bali adalah kerabat dekat dari banteng
(Bos Javanicus). Sapi adalah jenis banteng yang diternakkan. Di indonesia,
jumlah sapi jauh lebih banyak dibanding jumlah banteng yang masih liar. Bahkan
di sumatera, banteng telah mengalami kepunahan. Saat ini, banteng liar hanya
terdapat di jawa dan kecil sekali jumlahnya di kalimantan.
5, Kerbau liar
Seperti halnya sapi,
kerbau adalah binatang yang diternakkan. Kerbau
telah menjadi bagian budaya di indonesia. Contohnya orang minangkabau yang
dianggap memperoleh nama dari minang dan kerbau yang artinya “kerbau yang menang”.
Menurut legenda suku minangkabau dan suku jawa pernah sepakat untuk tidak
berperang tetapi lebih baik mengadakan pertandingan antara dua kerbau. Di
tempat lain kerbau menjadi bagian dari upacara adat seperti di toraja. Kerbau
juga berguna membantu tugas petani membajak sawah. karena itulah kerbau banyak
diternakkan. Saat ini, ada sekitar empat juta lebih kerbau yang diternakkan.
Namun, populasi kerbau liar (bubalus bubalis) di dunia diperkirakan tinggal 100
ekor saja. Penyebab semakin berkurangnya populasi kerbau liar adalah nilai
ekonomis yang ada pada fauna ini.
6. Harimau sumatera
Pada mulanya ada tiga
jenis harimau di indonesia, yaitu harimau bali, harimau jawa, dan harimau
sumatera. Kini tinggal harimau sumatera saja yang masih hidup. Harimau bali dan
harimau jawa telah punah akibat kerusakan habitat, gangguan ekosistem, dan
perburuan. Harimau sumatera (panthera tigris) saat ini pun jumlahnya tinggal
sedikit karena diburu untuk kulitnya yang berharga dan bagian tubuhnya sebagai
obat tradisional.
7. Macan tutul
Kerabat kucing selain
harimau adalah macan tutul (Panthera Pardus). Fauna ini adalah jenis predator
yang sangat cekatan. Hidupnya di atas pohon dengan makan tikus, burung,
kelelawar, babi hutan dan rusa. Saat ini, macan tutul hanya terdapat di jawa
menghuni kawasan perlindungan dan sedikit sekali yang secara liar hidup di
hutan. Fauna ini terancam punah karena perburuan dan banyaknya penggunaan racun
untuk umpan babi hutan yang merupakan makanan macan tutul.
8. Beruang madu
Hewan ini terdapat di
sumatera dan kalimantan. Di jawa, hewan ini telah punah. Beruang madu
(Helarctos Malayanus) merupakan beruang terkecil di antara keluarga beruang.
hewan ini lamban dalam bergerak, berat, jarak pandang pendek, mantel bulu
mengkilap, dan memiliki cakar yang besar. Mereka adalah pemanjat ulung ketika
harusmengambil madu di atas pohon. Cakarnya sangat tajam sehingga meninggalkan
goresan-goresan yang dalam ketika memanjat pohon. Binatang ini sangat berbahaya
ketika bersama anaknya. Karena inilah binatang ini banyak dibunuh sehingga
terancam kelestariannya.
9. Oran utan
Orang utan (pongo
pyomaeus) merupakan jenis primata yang hidup di hutan pegunungan sumatera dan
kalimantan. Fauna ini merupakan fauna endemik Indonesia yang hidp dengan makan
buah-buahan hutan. Sayang, kerberadaan orang utan sangat terancam seiring
dengan kerusakan hutan. Perburuan dan penangkapan anakan orang utan juga
merupakan bencana yang gawat bagi kelangsungan hidup mereka. Hal ini telah
menimpa di jawa yang mengakibatkan kepunahan orang utan.
10. Bekantan
Inilah fauna paling
aneh dari keluarga primata. Pada umumnya, primata berhidung pesek tetapi bekantan
(nasalis larvatus), terutama yang jantan, berhidung mancung dan besar. Hidung
yang panjang ini berfungsi untuk mengeluarkan suara keras sebagai tanda ada
bahaya. Fauna ini persebarannya sempit sekali yaitu di hutan pantai dan tepi
sungai kalimantan. Fauna ini sangat giat memanjat pada pagi hari saat makan dan
pada sore hari saat bergerak menuju tempat tidurnya. Keberadaan fauna ini perlu
dijaga karena fauna ini jenis primata endemik yang hanya terdapat di
kalimantan.
11. Siamang
Jensi primata yang
paling aktraktif adalah siamang (Hylobates klossi). Mereka dapat melakukan
lompatan-lompatan berbahaya di atas pohon-pohon yang sangat tinggi. Gerakan
mereka sering disebut brakiasi. Dengan tungkai depan yang panjang, binatang
yang sangat terampil ini berayun-ayun dari dahan ke dahan, tampak indah
seolah-olah didasari rasa seni dan terkadang dengan kecepatan tinggi.
Persebaran siamang lebih merata dibanding dua kerabatnya, orang utan dan
bekantan. Siamang dapat ditemukan di sumatera, jawa dan kalimantan. Namun,
keberadaanya juga terancam karena kerusakan habitat mereka.
12. Elang jawa
Lihatlah lambang negara
kita, garuda pancasila. Sebetulnya lambang itu adalah gambaran dari elang jawa
(spizaetus bartlsi). Burung ini dipilih sebagai lambang negara karena mirip
dengan mitologi garuda, dikenal sebagai kendaraann dewa wisnu. Populasi elang
jawa saat ini tinggal sedikit sekali dan hanya ditemukan di jawa. Ancaman
serius terhadap kelangsungan hidup fauna ini adalah rusaknya habitan yang
mengakibatkan terputusnya rantai makanan. Ancaman lain adalah penangkapan dan
perdagangan ilegal sebagai hewan peliharaan.
13. Curik bali
Curik bali (Leucopasar
rothschildi) adalah burung endemi di bali, menghuni hutan musim ujung barat
laut bali. Burung ini sangat indah dan bersuara merdu. Karena itulah burung ini
banyak ditangkap dan diperdagangkan. Harganya yang mahal merupakan godaan besar
bagi para pemburu. Inilah yang menyebabkan burung ini menjadi sangat
langka.Ancaman lain adalah perubahan hutan secara bertahap menjadi pemukiman
dan pertanian.
14. Merak
Merak (Pavo Muticus)
berkerabat dekat dengan ayam hutan. Meskipun bersayap lebar, fauna ini tidak
bisa terbang jauh seperti burung. Merak hanya bisa terbang dari cabang ke
cabang pohon lain yang berdekatan. Di indoensia, merak hanya terdapat di jawa.
Konon, binatang ini dibawa pedagang dari india. Merak meyukai hutan terbuka dan
daerah perkebunan. Populasi terbesar di jawa terdapat di tiga taman nasional,
yaitu di ujung kulon, Alas purwo, dan baluran. Di beberapa daerah di jawa
terdapat pantangan membunuh atau menangkap merak, bahkan tabu memiliki
tubuhnya. Namun, ada lama itu tidak dipatuhi lagi. Oleh karena bulunya yang
indah, merak banyak diburu. Inilah yang menyebabkan kelestarian mereka sangat
terancam.
15. Rangkong
Beberapa jenis burung
rangkong terdapat di wilayah barat. Sebagian lagi terdapat di wilayah Wallacea.
beberapa yang terdapat di wilayah barat adalah rangkong badak (buceros
rhinoceros), rangkong jambul (Aceros corrugatus), rangkong papan (buceros
bicornis), rangkong perut putih (Anthracoceros albirostris), dan rangkong emas
(Aceros undulatus). Burung rangkong biasanya menempati pohon-pohon besar
seperti beringin di hutan sumatera dan kalimantan. Yang menarik dari burung ini
adalah perkembangbiakannya. Si betina mengerami telurnya di dalam lubang pohon
yang ditutup semen campuran tanah, kotoran dan sisa makanan hingga menyisakan
celah sempit pada pohon. Rangkong jantan memberi makan melalui lubang sempit
itu. Rangkong betina baru keluar lubang setelah anak-anak tumbuh besar. Burung
ini juga terancam kelestariannya karena diburu untuk diambil daging dang
paruhnya yang besar.
16. Pesut mahakam
Fauna ini termasuk
mamalia yang hidup di air tawar. Sesuai namayna, habitatnya di sungai mahakam,
kalimantan. Di beberapa negara asia juga terdapat jenis fauna ini misalnya di
sungai gangga, india dan di di sungai irawadi, myanmar. Karena bentuknya yang
mirip lumba-lumba (dolphin), ikanini sering disebut freshdolphin atau
lumba-lumba air tawar. Yang menarik dari fauna ini adalah bernapas dengan
paru-paru. Paus dan lumba-lumba memang juga bernapas dengan paru-paru tetapi
keduanya hidup di perairan laut. Lain halnya dengan pesut yang hidup di air
tawar. Fauna ini pun terancam karena erosi yang mengakibatkan pendangkalan
sungai.
17. Siluk
Siluk atau arwana
(Schleropage formosus) merupakan salah satu jenis ikan purba. Habitat ikan
siluk adalah sungai dan danau. Akhir-akhir ini, siluk yang semula hidup secara
liar telah beralih ke akuarium. Silik telah menjadi lambang yang menunjukkan
status sosial seseorang. Akibatnya, siluk banyak diburu dan diperdagangka.
Karena itu, ikan ini resmi dilindungi sejak tahun 1980. Namun demikian, perdagangan
siluk tidak berhenti. Untuk mencegah kepunahan fauna ini, beberapa jenis telah
ditangkarkan.
b. Tipe Australia
Tidak seperti fauna
Asia yang beberapa diantaranya berukuran besar, fauna tipe australia tidak
terlalu besar. Di antara mamalia berkantong tersebut, beberapa jenis telah
punah yaitu beberapa jenis walabi dan bandikut. Berikut ini beberapa fauan tipe
Australian.
1. Kanguru pohon
Ada lima jenis kanguru
pohon yang hidup di hutan-hutan papua. Lima jenis kanguru pohon tersebut adalah
kanguru pohon wakera (Dendrologus inustus), kanguru pohon mbasio (Dendrologus
mbasio), kanguru pohon ndomea
(Dendrologus ursinus), kanguru pohon hias (Dendrologus goodfellowi). Seperti
kanguru di Australia, kanguru pohon adalah jenis mamalia berkantong. Bedanya, kanguru
australia hidup di daratan, kanguru pohon hidup di atas pohon. Di seluruh
sebaran mereka, kanguru banyak diburu untuk bulu dan sumber makanan. Karena
itulah jumlahnya menurun.
2. Kuskus
Kuskus merupakan
keluarga possum yaitu hewan berkantong khas Australia. Beberapa di antaranya
telah menyeberang melewati garis Weber dan berdiam di Sulawesi. Papua merupakan
tempat yang sesuai untuk kehidupan kuskus. Kuskus sangat terancam
kelestariannya karena diburu untuk diambil bulunya dan diperdagangkan sebagai binatan
peliharaan. Beberapa kuskus yang diburu antara lain jenis mandorman niduk
(Pseudochirops cupreus), kuskus mata biru (Phalanger ornatus matabiru), dan
kuskus bubutu mehmu (Ailurops ursinus)
3. Cenderawasih
Keindahan burung ini
tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Bulunya sangat gemerlap dengan
warna-warna mencolok. Beberapa nama latin burung ini adalah paradisaea yang
berarti surga. Cenderawasih yang ada di indonesia meliputi 30 jenis. Dari
jumlah itu, 28 jenis hidup di hutan-hutan papua dan dua jenis menyebar di
kepulauan maluku. Beberapa cenderawasih yang terkenal adalah cenderawasih merah
(Padisaea rubra), cenderawasih biru (Paradisaea rodolphi), cenderawasih ragiana
(Paradisaea ragginana), cenderawasih raja (cicinnurus regius) cenderawasih botak
(Cinnurus respublica), cenderawasih superba (Pophorina superba). Karena
keindahannya, burung ini banyak diburu hingga mengancam kelestariannya.
4. Kasuari
Kasuari termasuk jenis
burung raksasa. Tinggi burung ini mencapai 100-180 sentimeter dan beratnya bisa
60 kg. Burung ini memiliki kaki yang kuat hingga dapat menggoyang sebatang
pohon dan menjatuhkan buahnya. Burung ini tidak dapat terbang tetapi dapat
berlari dengan cepat. Burung ini mempertahankan diri dengan menyepak lawa,
termasuk manusia. Dengan kaki yang kuat dan kuku setajam pisau belati di bagian
dalam jari dapat menyebakan luka yang mematikan. Keberadaan burung ini sangat
terancam akibat perburuan. Selain dimanfaatkan dagingnya, tulang kasuari dapat
diukir menjadi senjata tradisional.
5. Nokdiak nata Fem
(Landak Papua)
Nokdiak dalam bahasa
Yunani berarti lidah yang besar. Fauna ini sunggu aneh karena meskipun termasuk
keluarga mamalia, tetapi perkembangbiakannya dengan bertelur. Tubuh mamali ini
dipenuhi duri-duri seperti landak tetapi pendek. Berat tubuh mamalia ini bisa
mencapai 16 kg. Tempat tinggalnya di hutan ini tinggi berlumut dan makanan
khususnya cacing. Hewan ini jarang terlihat dan umumnya sulit untuk ditangkap.
6. Walabi
Beberapa jenis walabi
telah punah dari bumi papua akibat perburuan liar karena dagingnya sangat
digemari. Dari sekian jenis walabi, yang tersisa kini hanya jenis walabi saham
(Macropus agile) yang mendiami rawa terbuka di papua. Untuk mencegah kepunahan,
walabi kini dilindungi di daerah perlindungan taman nasional Wasur. Sekilas
bentul walabi ini mirip dengan kanguru. Keduanya merupakan fauna tipe
australia.
C. tipe peralihan
Fauna tipe peralihan
menempati wilayah wallacea yang meliputi sulawesi, kepulauan nusa tenggara, dan
beberapa pulau kecil di perairan laut dalam. Dari segi jenis dan jumlah, boleh
jadi fauna tipe ini tidak sebanyak fauna tipe Asia maupun Australia. Namun,
beberapa fauna tipe asia dan Australia terdapat di kawasan ini. Di kawasan ini
pula terdapat fauna yang tidak terdapat di kawasan lain di dunia.
Beberapa fauna tipe
peralihan kini terancam kepunahan karena habitatnya rusak dan banyak diburu
untuk diperdagangkan. Beberapa yang terancam kepunahan sebagai berikut.
1. Anoa
Anoa adalah jenis
kerbau tetapi kerdil. Binatang ini sangat pemalu sehingga jarang terlihat. Anoa
dibedakan menjadi dua, yaitu anoa dataran rendah (Bubalus depresicornis) dan
anoa gunung (bubalus quarlesi). Fauna ini adalah jenis endemi di sulawesi.
Fauna ini jumlah tinggal sedikit karena diburu untuk dagingnya.
2. Babi rusa
Babi rusa (babyrousa babyrussa) berbeda dengan babi
hutan tipe asia dan babi manapun di dunia. Perbedaanya terletak pada taringnya.
Taringbabi rusa mencuat hingga menyerupai tanduk dan memiliki cula yang
melengkung ke atas. Fauna ini termasuk endemi juga di sulawesi. Keberadaanya
teracam karena terus diburu untuk diambil daging, taring dan culanya.
3. Krabuku
Binatang ini sangat
aneh karena sangat kecil. Berat badannya hanya 120 gram sehingga menjadikannya
primata terkecil di dunia. Krabuku (tarsius spectrum) lebih mirip kuskus
daripada kera. Namun, ia lebih berkerabat dengan kera tipe asia daripada kuskus
tipe australia. Kepalanya mirip burung hantu hingga disebut juga kera hantu.
Binatang ini juga diburu untuk diperdagangkan sebagai binatang peliharaan.
4. Rangkong sulawesi
Rangkong sulawesi
(Aceros cassidix) dan (Penelopidus exarhatus) hanya terdapat di sulawesi.
Sesuai namanya, burung ini berkerabat dekat dengan rangkong tipe asia. Burung
ini sangat unik karena umurnya dapat diketahui dari garis-garis diparuhnya.
Semakin banyak garis yang terdapat di paruhnya, semakin tua juga umur burung
ini. Satu garis pada paruh sama dengan satu tahu. Karena inilah, rangkong juga
sering disebut sebagai burung tahunan. Jenis rangkong lain yang terdapat di
kawasan Wallacea adalah Accros evereti yang merupakan endemi di pulau sumba.
Sama dengan kerabatnya di kawasan tipe asia, burung ini sangat terancam
kelestariannya. Paruhnya yang menjadi daya tarik burung ini untuk diburu.
5. Maleo
Maleo (Macrocephalon
maleo) adalah fauna yang sangat aneh dalam perkembangbiakan. Fauna yang
termasuk keluarga burung seperti ayam ini menetaskan telur dengan cara mengubur
di tumpukan daun atau pasir yang hangat. Setelah menetas, anak burung ini
keluar sendiri dari tumpukan daun atau timbunan pasir. Fauna ini hanya terdapat
di sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya. Burung yang aneh ini sangat terancam
kelestariannya karena banyak diburu. Karena itulah, maleo termasuk satwa yang
dilindungi.
6. Komodo
Komodo (Varanus
Komodensis) merupakan binatang purba yang masih hidup. Fauna ini telah lama
mengagumkan para ilmuwan karena hanya terdapat di pulau komodo dan pulau-pulau
kecil di dekatnya. Mulut kadal raksasa ini mengandung bakteri mematikan sebagai
senjata. Penciumannya sangat tajam untuk mendeteksi mangsa. Kukunya sangat kuat
hingga ia bisa berlari dengan kecepatan 18 km/jam. Karena persebarannya yang
terbatas, fauna ini dilindungi.
Itulah beberapa jenis
flora dan fauna di indonesia berdasarkan persebarannya. Sebenarnya yang
diuraikan di depan hanyalah sebagian kecil saja dari seluruh flora dan fauna di
indonesia. Jika semua diuraikan disini, niscaya akan sangat panjang. Belum lagi
ada beberapa spesies yang sampai saat ini belum diketahui.
Saat ini beberapa flora
dan fauna terancam kepunahan. Padahal keberadaan flora dan fauna itu amat
diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Jika keseimbangan ekosistem
terganggu, akibatnya akan menimpa manusia juga. Sebagai contoh penangkapan ular
sanca secara besar-besaran sehingga jumlahnya tinggal sedikit. Akibatnya, tikus
merajalela karena ular sanca sebagai predatornya dihilangkan. Laju pertumbuhan
tikus mejadi tidak terkendali. Mereka menyerang ladang, sawah,dan lahan
pertania lainnya yang diusahakan manusia. Pada akhirnya manusia juga yang rugi.
Oleh karena itulah, sudah selayaknya manusia menjaga lingkungan agar ekosistem
tetap seimbang.
C. Hubungan Sebaran
Flora dan fauna dengan kondisi fisik
Keanekaragaman flora
dan fauna di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik maupun
nonfisik yang ada di suatu wilayah. Ada tanaman yang hanya dapat hidup di
daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi dan ada tanaman yang dapat hidup
di daerah yang sangat kering. Bagaimanakah pengaruh kondisi fisik suatu wilayah
terhadap persebaran flora dan fauna? Tahukah kamu, apa saja yang termasuk
kondisi fisik suatu wilayah? yang termasuk faktor fisik (Abiotik) adalah iklim,
air, tanah, dan ketinggian tempat.
1. Iklim
Masih ingatkah kamu
unsur-unsur iklim? Unsur-unsur iklim tersebut turut berpengaruh terhadap
sebaran flora dan fauna. Unsur-unsur iklim tersebut antara lain adalah suhu, kelembapan
udara, curah hujan, angin, dan penyinaran matahari. Faktor suhu dan kelembapan
udara berpenaruh terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar matahari diperlukan
tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis. Sedangkan angn akan membantu proses
penyerbukan. Perbedaan unsur iklim yang ada di suatu wilayah menyebabkan jenis
tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.
Indonesia yang terletak
di daerah beriklim tropis memiliki jenis tanaman yang beraneka macam, subur,
dan hijau sepanjang tahun.Hal ini disebabkan curah hujan yang tinggi dan cukup
sinar matahari. Berbeda dengan daerah gurun hanya sedikit flora dan fauna yang
sanggup menyesuaikan diri, contoh : pohon kaktus yang dapat bertahan karena mampu
menyimpan air dalam batangnya. Kehidupan fauna juga dipengaruhi oleh iklim.
Binatang di daerah gurun akan sulit menyesuaikan diri bila harus hidup di darah
kutub yang beriklim dingin.
2. Tanah
Tanah merupakan media
yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Dalam tanah terkandung
unsur-unsur yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Komposisi tanah umumnya
terdiri atas bahan mineral anorganik, bahan organik, udara, dan air. Perbedaan
kandungan kadar kimiawi tanah berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.
Perbedaan jenis tanah
menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang hidup di suatu
wilayah. Contohnya, di Nusa tenggara jenis hutannya sabana karena tanahnya yang
kurang subur. Bandingkanlah hutan yang subur di daerah pegunungan dengan hutan
yang berada pada daerah yang mengandung kapur atau tanah liat. Apakah jenis
tanamannya berbeda?
3. Air
Air merupakan komponen
yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam
pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air
diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi
manuusia, dan tempat hidup bagi ikan. Keberadaan air tergantung dari curah
hujan yang ada di suatu wilayah. Daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, keanekaragaman
tanamannya lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang memiliki curah hujan
rendah. Di daerah tropis, banyak terdapat hutan lebat, pohonnya tingi-tinggi,
dan daunnya hijau sepanjang tahun. Sedangkan di daerah gurun, keanekaragaman
flora dan faunanya lebih sedikit.
4. Tinggi rendahnya
permukaan bumi
Ketinggian suatu tempat
menentukan jenis organisme yang hidp di tempat tersebut. Daerah dengan
ketinggian yang berbeda akan memiliki kondisi fisik yang berbeda. Semakin
tinggi suatu daerah, semakin rendah suhu di darah tersebut. Setiap naik 10
meter suhu udara rata-rata turun sekitar 0.5 derajat celcius. Jadi, semakin
rendah suatu daerah, semakin panas suhunya, dan sebaliknya semakin tinggi suatu
daerah, semakin dingin daerah tersebut. Perbedaan ketinggian ini menyebabkan
keanekaragaman persebaran hewan atau tumbuhan yang ada di suatu wilayah.
D. Kerusakan Flora dan
Fauna
Jika
sungai terakhir telah teracuni,
dan
ikan terakhir telah mati,
Manusia
baru sadar bahwa uang tidak lagi punya arti
Itulah kampanye
kesadaran lingkungan yang selalu didengungkan oleh para aktivis lingkungan
hidup. Kampanye itu berawal dari keprihatinan mereka terhadap kerusakan
lingkungan yang terjadi akibat keserakahan manusia. Mereka mencoba mengetuk
pintu kesadaran kita betapa kekayaan yang kita miliki tidak ada gunanya sama
sekali jika lingkungan telah rusak. Apakah arti kekayaan jika hidup dalam
kekhwatiran?
Lingkungan adalah aset
kehidupan yang tidak ternilai harganya. Jika lingkungan itu rusak, hilanglah
aset itu dan terancamlah kehidupan kita. Dari berbagai media keita dapat
melihat beberapa tragedi lingkungan yang membawa korban dalam jumlah besar.
Ratusan orang meninggal akibat tragedi lingkungan. Tercatat 112 orang meninggal
dalam peristiwa banjir bandang sungai bohorok, kabupaten langkat, sumatera
utara akibat penebangan liar di hutan gunung lauser. Kemudian, 26 orang
meninggal akibat bencana longsor di pacet, kabupaten mojokerto, jawa timur dan
masih banyak bencana serupa yang terjadi di indonesia, seperti jember, banjarnegara,
dan sebagainya.
Dari tragedi itu, kita
bisa membayangkan betapa tidak berdayanya melawan keganasan alam. Semua itu
tidak akan terjadi jika kita peduli terhadap lingkungan. Seharusnya kita sadar
bahwa ada hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Lingkungan akan
memberikan manfaat bagi manusia selama diperlakukan dengan baik. Sebaliknya,
jika kita semena-mena terhadap lingkungan, bencanalah yang akan menimpa kita.
Flora dan fauna adalah
bagian dari lingkungan yang secara menakjubkan telah menjaga ekosistem agar
tetap seimbang. Sebuah pohon di hutan misalnya, setelah mencapai umur tertentu
serta menghasilkan banyak generasi, pohon itu akan berhenti tumbuh, tidak dapat
berbuah lagi, dan akhirnya lapuk dimakan usia. Pohon itu akan roboh dan
membusuk. Pohon yang membusuk itu menjadi media tumbuh bagi pohon-pohon kecil
generasinya. Dengan demikiian, populasi pohon terkendali.
Demikian halnya dengan
fauna. Seekor tarantula (laba-laba tanah) betina akan memakan jantanya setelah
mereka kawin. Si betina akan menetaskan banyak telur. Anak-anak tarantula yang
baru menetas itu akan memakan ibunya. Dengan cara yang menakjubkan ini,
populasi tarantula akan terkendali dan ekosistem tetap seimbang.
Dalam ekosistem,
terdapat lingkaran dimana makhluk hidup saling memakan dan dimakan. Lingkaran
itu disebut rantai makanan. Karena rantai makanan itulah ekosistem tetap dalam
keadan seimbang. Jika rantai makanan itu terputus, manusia kan menanggung
akibatnya. Sebagai contoh di hutan, harimau merupakan predator bagi babi hutan.
Jika harimau banyak diburu dan dibunuh, jumlah babi hutan tidak terkendali.
Hutan tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan popuasi babi hutan yang sangat
besar. Babi hutan itu akan menyerbu tanah-tanah pertanian dan rumah penduduk
untuk mencari makan. Siapa yang rugi?
1. Kerusakan flora dan
fauna oleh manusia
Diakui atau tidak,
manusia dalah makhluk yang berperan besar dalam menciptakan kerusakan flora dan
fauna. Beberapa kegiatan manusia secara langsung maupun tidak langsung telah
menyebabkan beberapa flora dan fauna mengalami kelangkaan bahkan kepunahan.
Untuk mencegah ini terjadi secara terus-menerus sebaiknya kita mengenali
kerusakan yang terjadi pada flora dan fauna serta apa saja yang dapat
menyebabkan kerusakan itu. Dengan mengenali kerusakan itu, kita dapat mengambil
hikmah dan membuat langkah antisipasi agar kerusakan itu tidak berlanjut.
Berikut ini beberapa
hal yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna akibat kegiatan manusia.
a. Pencemaran
Pencemaran lingkungan
adalah faktor yang sangat berperan dalam penciptaan kerusakan flora dan fauna.
zat-zat polutan telah banyak membunuh flora dan fauna di darat maupun di
perairan. Kini, zat-zat itu semakin menyesaki bumi akibat kemajuan teknologi.
Di satu sisi, teknologi memang kita butuhkan tetapi disisi lain telah
menyebabkan pencemaran yang sangat membahayakan kehidupan. Hasil dan sisa-sisa
kemajuan teknologi itu kini telah meracuni tanah, air, seta udara. Jadi,
teknologi hendaknya diciptakan sedemikian rupa sehingga tetap ramah terhadap lingkungan.
Kita biasa membedakan
pencemaran menjadi tiga macam, yaitu pencemaran udara, air dan tanah. Pembedaan
seperti itu tidaklah tepat benar karena ketiganya saling berkaitan. Asap pabrik
dan kendaraan bermotor melepaskan karbon monoksida ke udara. Terjadilah
pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik bercampur denan uap air,
terkondensasi, dan turun sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon
monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut hujam asam. Hujan asam ini
jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat memperlambat
pertumbuhannya dan bahkan membunuhnya. Air hujan yang asam itu juga memasuki
air permukaan seperti sungai atytau danau dan meracuni tumbuhan serta
hewan-hewan air. Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni
tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan menyimpan racun
dalam tubuhnya.
Pencemaran air pada
akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah. Zat-zat polutan dalam air
yang tercemar akan terurai dan bercampur dengan udara ketika berlangsung proses
penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah sehingga tanah pun
ikut tercemar.
pencemaran tanah pun
akhirnya juga menyebabkan pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di
dalam tanah dapat menguap ke udara, menimbulkan bau yang tidak seda dan
menyesakkan pernapasa. Sebagian zat polutan itu juga memasuki air tanah dan
mengisi air sumur, sungai, serta danau.
b. Eksploitasi hutan
Pengambilan hutan
secara besar-besaran, cepat atau lambat akan memusnahkan flora dan fauna
tertentu di permukaan bumi. Beberapa flora memiliki pertumbuhan yang sangat
lambat misalnya jati, sehingga untuk memperbaruinya diperulkan waktu yang
sangat lama. Ada juga yang hanya tumbuh pada waktu tertentu misalnya bunga
raflesia arnoldi.
c. Perburuan liar
Beberapa fauna
mempunyai daya tarik tersendiri sehingga mempunyai nilai ekonomis. inilah yang
menyebakan bebearpa fauna diburu oleh manusia. Badak diburu oleh manusia karena
diyakini culanya yang berkhasiat sebagai obat. gajah diburu manusia karena
gadingnya dapat digunakan sebagai hiasan dan peralatan dengan harga mahal.
cenderawasih diburu karena bulunya yang indah. Dan beberapa fauan lagi diburu
karena alasan tertentu. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna berada di ambang
kepunahan.
d. Penggunaan pestisida
Dalam petanian
penggunan pestisida dimaksudkan untuk membunuh hewan perusak tanaman. Secara
tidak sengaja, pestisida itu juga membunuh hewan yang menguntungkan. Bberapa
burung telah mati akibat penggunaan pestisida. Burung-burung yang tahan
terhadap pestisida akan mengalami gangguan reproduksi. Berdaarkan penelitian,
pestisida berpengaruh terhadap pembentukan kalsium dalam tubuh burung.
Akibatnya, burung menghasilkan telur yang kulitnya sangat tipis sehingga bayi
burung tidak dapat bertahan hidup. Langkah elang jawa diduga kuat juga karena
penggunaan pestisida ini.
e. Penggunaan pupuk
buatan
Di satu sisi, pupuk
buatan berfungsi menyuburkan tanaman.
Namun, di sisi lain pupuk telah berperan besar terhadap kelangkaan beberapa
jenis fauna. Berdasarkan penelitian, para ahli menyimpulkan bahwa penggunaan
pupuk telah menyebabkan hilangnya beberapa jenis ikan di sungai dan danau.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Pupuk y ang disebarkan
di lahan pertanian tidak semuanya diserap oleh tanaman. Beberapa diantaranya
telah dihanyutkan hinga sampai ke sungai dan dauanu. Pupuk itu menyuburkan
tanaman air seperti eceng gondok hingga pertumbuhannya melampaui batas
toleransi. Tanaman ini menyerap oksigen yang dibutuhkan oleh beberapa jenis
ikan. Selain itu, eceng gondok yang membusuk menyebabkan air bersifat asam.
Beberapa jenis ikany ang tidak asnggup bertahan akan mati dan akhirnya punah.
Itulah beberapa
kerusakan flora dan fauna serta hal-hal yang menyebabkannya. kerusakan itu
sesega mungkin harus kita cegah dan karena dampaknya akan menmpa kita juga.
2. Dampak kerusakan
flora dan fauna bagi kehidupan
Kini beberapa flora dan
fauna telah hilang dari habitatna. Gajah jawa, harimau jawa dan bali, kini
tinggal dongeng belaka. Suatu saat binatan yang saat ini bisa kita lihat, boleh
jadi juga tinggal cerita buat anak cucu kita. Beberapa hutan telah habis
dibabat berubah menjadi lahan-lahan kritis yang kelak terhanyut dan
mendangkalkan sungai-sungai. Karena sudah begitu dangkal, sungai tidak lagi
mampu menampung air dan meluaplah banjir menerjang segala yang ada di
sekitarnya termasuk manusia. Betapa tragisnya, berikut ini dampak yang akan
terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan
a. Ekosistem tidak
seimbang
Dalam ekosistem
terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan,
ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para
ahli pernah menadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang
laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika utara. Di pantai itu
terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis
(bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga
menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahu, beberapa spesies mulai
menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut,
bernacle mengambil alih permukaan karang sehinga ganggang tidak bisa tumbuh.
b. Kelangkaan sumber
daya
Flora dan fauna
merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan.
Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia.
Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu
menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu
rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilknannya. Lebih fatal lagi, persediaan
air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka.
c. Menurunnya kualitas
kesehatan
Beberapa flora dan
fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa diantaranya
diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. beberapa zat polutan
dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan
fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebtu akan berpindah ke dalam tubuh
manusia.
Indikasi dari rusaknya
fauna telah terbukti dengan munculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang
peliharaan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah
bukti rusaknya fauna. Bberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya
kerang yang hidup di perairan yang tercemar.Dari hasil penelitian, kerang
menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbaya
jika dikonsumsi.
d. Tragedi lingkungan
karena kerusakan hutan
Bencana alam yang
terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan
tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan
jikamusim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang
telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan
tanah. Terjadilah banjir dan tanah lonsor, inilah contoh tragedi lingkungan.
e. Hilangnya kesuburan
tanah
Unsur utama kesuburan
tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA mahkluk hidup.
Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dhasilkan oleh flora dan fauna. Flora
seperti kacang polong, buncis,d an kedelai mendorong penguraian nitrogen di
dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu
pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. bakteri ini akan
membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa
jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora
mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah
kehilangan produktivitasnya.
f. Putusnya daur
kehidupan.
Inilah dampak yang
mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di
bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian
biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam
air, udara dan di dalam bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmotsmer jika
bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini
diserap tumbuhan dalam prosef fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah
menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber
energi.
Dalam tubuh manusia dan
hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang.
Jika manusia dan hewan mati, jasadnya
akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2.
Terulanglah daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan
komponen dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah
pasti kehidupan akan terganggu.
Itula dampak yang akan
terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa
pentingnya flora dan fauna itu. Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan
fauan bukan lagi suatu kewajiban tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna
pada akhirnya akan merugikan kita juga. Sudah saatnya sejak sekarang, kamu
mulai memerhatikan lingkungan dengan kesadaran yang tinggi untuk menjaganya.
3. Upaya perlindungan
flora dan fauna
Kini tekanan
pemanfaatan sumber daya alam didukung teknologi telah begitu serius mengancam
kelestarian flora dan fauna. Beberapa jenis flora dan fauna terancam kepunahan
menyusul beberapa jenis lainny ayang telah punah duluan. Kepunahan memang bukan
gejala baru. Beberapa jenis flora dan fauna telah hilang bersama sejarah bumi.
Punahnya harimau bali
pada tahun 1942, seolah memberi peringatan bahwa jenis lain akan menyusul. Dan
benar, selang beberapa tahun keumdian yaitu tahun 1980, harimau jawa juga
tinggal dongeng kenangan. Kepunahan ini disebabkan oleh nilai komersial
binatang-binatang itu dan rusaknya habitat mereka. Kepunahan ini juga akan
menimpa beberapa jenis flora jika tidak ada upaya perlindungan.
Di indonesia memiliki
lebih dari 350 kawasan yang dilindungi yang ditetapkan berdasarkan
undang-undang Direktorat Konservasi, Direktorat Jenderal Pelestarian hutan dan
pengawetan Alam (PHPA). Kawasan-kawasan tersebut dikategorikan menjadi tamana
nasional,. cagar perburuan, cagar alam, kawasan perburuan, hutan lindung dan
taman wisata.
Penelusuran yang terkait dengan macam-macam hutan
jenis-jenis hutan
fungsi hutan
macam-macam hutan menurut fungsinya
manfaat hutan
macam-macam hutan dan pengertiannya
macam-macam hutan berdasarkan iklim
pengertian hutan
macam macam jenis hutan
0 Response to "Penjelasan secara Lengkap tentang Flora dan Fauna"
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA