Seisme atau gempa bumi
Seisme atau gempa bumi - Hai sahabat Blogger jemo lintank, sudah siap belajarnya? Kali ini admin membahas tentang Seisme atau gempa bumi. Mau tahu? Yuk dibaca.
Gempa bumi (Seisme) merupakan getaran-gataran
permukaan bumi yang disebabkan oleh energi gerak dari salam bumi yang melepaskan
kekuatan-kekuatan dan mengakibatkan pergerakan-pergerakan dalam batuan. Akibat
adanya tektonisme, vulkanisme, maupu runtuhan bagian bumi (misalnya gua)
terjadilah gempa-gempa yang terasa sampai ke kita disebabkan remabatan
gelombang gempa.
1. Klasifikasi gempa bumi
Macam-macam gempa bumi sebagai berikut
a. Berdasarkan faktor penyebabnya sebagai berikut:
1. Gempa tektonik atau gempa disloasi adalah gempa
yang terjadi karena proses dislokasi atau pergerakan lapisan batuan. Kekuatan
gempa tektonik ini biasanya besar dan meliputi daerah yang sangat luas.
2. Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena
pengaruh aktivitas magma di dalam litosfer, sebelum, pada saat, dan sesudah
gunung api meletus.
3. Gempa runtuhan (terban) adalah gempa yang
disebabkan oleh runtuhan massa batuan mengisi ruang kosong di dalam litosfer.
Gempa ini sering terjadi di daerah bergopogradi karst atau kapur dan di daerah
pertambangan.
b. Berdasarkan jarak pusat gempa atau hiposentrum,
gempa dibedakan sebagai berikut.
1. gempa dalam jika hiposentrum terletak di antara
300-700 km di bawah permukaan bumi
2. Gempa pertengahan atau intermedier jika
hiposentrum terletak di antara 100-300 kmi di bawah permukaan bumi
3. Gempa dangkal jika hiposentrum kurang dari 100 km
di bawah permukaan bumi
c. Berdasarkan bentuk episentrum, gempa dibedakan
sebagai berikut
1. Gempa linera jika episentrum berbentuk garis,
seperti gempa dislokasi atau gempa tektonik karena patahan.
2. Gempa sentral jika episentrum berbentuk titik,
seperti gempa gunung api dan gempa runtuhan.
d. Berdasarkan jarak episentral, yaitu jarak antara
pusat gempa di permukaan bumi (Episentrum) dengan alat pencatat gempa
(seismograf) yang dihitung secara horizontal.
1. Gempa lokal apabila jarakanya kurang dari 10.000
kilometer
2. Gempa jauh apabila jaraknya sekitar 10.000
Kilometer
3. Gempa sangat jauh apabila jaraknya lebih dari
10.000 kilometer
2. Gelombang gempa
titik tibawah tanah, tepat di tempat bebatuan
berguncang dan menyebabkan gempa bumi disebut pusat atau hiposentrum. Mungkin
titik ini berada ratusan kilometer di bawah tanah. Gerakan bebatuan menyebabkan
getaran yang disebut gelombang seismik.
pada dasarnya, ada tiga macam gelombang gempa
sebagai berikut
a. Gelombang longditunal, atau gelombang prime (P),
Yaitu gelombang yang merambat dari hiposentrum ke segala arah dan tercatat
pertama kali oleh sesmograg dengan kecepatan antara 7-14 km perdetik dan
periode gelombang 5-7 detik.
b. Gelombang transversal atau gelombang sekunder
(S), yaitu gelombang yang merambat dari hiposentrum ke segala arah dan tercatat
sebagai gelombang kedua oleh seismograf dengan kecepatan antara 4-7 km perdetik
dan periode gelombang 11-13 detik.
c. Gelombang panjang atau gelombang permukaan, yaitu
gelombang yang merambat dari episentrum menyebar ke segala arah di permukaan
bumi dengan kecepatan antara 3,5-3,9 km perdetik dan periode gelombang relatif
lama.
Cara menentukan letak pusat terjadinya gempa di
permukaan bumi atau letak episentrum dapat dilakukan dengan menggunakan metode
homoseista, yaitu suatu metode penentuan letak episentrum dengan melakukan
pencatatan waktu datangnya gelombang gempa yang pertama (gelombang primer) pada
waktu yang bersamaan dari minimal tiga tempat yang berbeda.
Pencatatan dilakukan di beberapa tempat yang berbeda
sehingga pusat gempa dan episentrum bisa diketahui secara tepat. Untuk
menentukan letak suatu episentrum gempa dipelukan catatan gempa bumi dari
minimal tiga pencatat gempa bumi.
Kekuatan
gempa antara tempa yang satu dengan tempat yang lain berbeda-beda. Dapat dilihat
dari bekas-bekasnya maupun hasil pencatatan pada alat pengukur. Untuk
membedakan besar intensitas getara gempa maka dibuatlah sekala berikut
a. Skala Derossiforel yang disusun dengan derajat
kerusakan dengan sekala I-X
b. Sekala Mecalli yang disusun dengan derajat
kerusakan dengan sekala I-XII
c. Skala Omori yang disusun dengan derajat kerusakan
dengan sekala I-VII. Derajat kerusakan VII pada skala Omori setaraf dengan
skala XII pada skala Mercalli
d. Skala Cancani yang disusun dengan derajat
kerusakan dengan skala I-XII
e. Skala Richter yang menentukan dasar skalanya pada
magnitodo dengan menggunakan rentang angka 1 sampai 9, semakin besar angka maka
semakin besar megnitudonya.
0 Response to "Seisme atau gempa bumi"
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA