Kerajaan Islam di Pulau Sumatera
Kerajaan islam di pulau sumatera - Selamat malam sahabat Blogger jemo lintank, sebelum admin mau bobo nih admin membahas dulu tentang Kerajaan islam di pulau sumatera, biar nambah pengetahuan :)
Kerajaan Islam di Pulau Sumatera |
Pada tahun 1292 Seorang pengelana
bernama Marco Polo berlabuh di pulau sumatera dan mencatat bahwa sebagian
penduduk sumatera adalah pemeluk islam dan sebagian penyembah berhala atau
pemeluk animisme. Tercatat pula nama sebuah kerajaan yang disebut Ferlcec. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan
kerajaan islam di sumatera, penyebaran islam mencapai wilayah yang jauh di
pedalaman sehingga islam diterima oleh
mayoritas masyarakat sumatera. (Komaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus Af).
Beberapa kerajaan yang mewarnai
perjalanan islam di sumatera antara lain kerajaan perlak, samudera pasai, dan
kerajaan Aceh.
a. Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak adalah kerajaan
islam yang berdiri pertama kali di sumatera. Kerajaan perlak disebut juga
kerajaan Peureula. Demikian menuru Prof. Ali Hasymy. Perlak merupakan kota
dagang penyedia kamper paling terkenal. Oleh karena itu, banyak orang dari luar
negeri yang datang ke daerah tersebut. Hal ini tentu memberikan pengaruh yang
positif bagi masyarakat. Masyarakat merasa kebutuhannya tercukupi sehingga
kemakmuran pun dirasakan oleh mereka. Kerajaan perlak berdiri pada pertengahan
abad IX.
Raja pertama di kerajaan Perlak
bernama SULTAN ALAUDDIN SYED MAULANA ABDUL AZIZ SYAH. Kemunculan Kerajaan Perlak
tidak lepas dari komunitas muslim arab yang datang dari tanah arab.
Komunitas ini disyinyalir adalah
sebagian pengikut ALI BIN ABI TALIB atau kelompok Syiah yang melarikan diri
akibat pertentangan politik di madinah. Tidak heran jika pada awalnya syiah mewarnai
islam yang berkembang di ujung sumatera ini. Warna syiah terlihat dari pendiri
kerajaan ini, yaitu ALLAUDDIN SYED MAULANA ABDUL AZIZ SYAH yang beraliran
syiah.
Selanjutnya, seiring dengan
stabilnya keadaan politik umat islam di arab, para dai sunni berkelana untuk
menyebarkan islam hingga sampai di kerajaan Perlak. Aliran sunni pertama kali
masuk pada masa sultan ketiga, SULTAN ALAUDDIN SYED MAULAN ABBAS SYAH. Setelah
wafatnya, pada tahun 300 Hijriah atau 913 Masehi terjadi pertempuran antara
penganut syiah dan sunni di perlak hingga tidak ada sultan selama dua tahun.
Kaum syiah memenangkan pertarungan pada tahun 302 Hijriah dengan naiknya
Sultanm Alauddin Syed Maulana Ali Muggayat Shah yang beralirkan syiah.
Pada akhir pemerintahan sultan
ini, kembali terjadi pertempuran yang dimenangkan oleh kaum sunni sehingga
sultan-sultan berikutnya berasal dari kaum sunni. Dengan demikian, syiah yang
sempat mewarnai perkembangan awal islam disumatera berganti dengan warna sunni
hingga saat ini.
Kerajaan Perlak mengalami pasang
surut akibat perebutan antartokoh. Hal ini menyebabkan para pedagang
mengalihkan perdagangannya ke samudera pasai yang mulai muncul. Pada akhir abad
XII Kerajaan perlak pun akhirnya mengalami kemunduran.
b. Kerajaan samudera pasai
Kerajaan samudera pasai dapat
disebut sebagai penerus kerajaan perlak. Penyebaran islam dari kerajaan perlak
mencapai wilayah samudera pasai sejak awal berdirinya kerajaan perlak. Pada
saat kerjaan perlak diperintah oleh sultan XVII, Yaitu sultan Makhdum Alauddin
Malik Muhamad Amin Shah II johan Berdaulat, terjadi pernikahan politik antar
dua putri sultan dengan penguasa negeri tetangga. Putri pertama, yaitu putri
ratna kamala di nikahkan dengan raja kerajaan malaka, sultan mahmud shah atau
parameswara dan putri kedua, putri Ganggang, dinikahkan dengan raja samudera
pasai, almalikus saleh. Setelah sultan ke 18 meninggal, kerajaan perlak dan
samudera pasai disatukan di bawah pemerintahan samudera pasai, sultan muhammad
malik az zahir, putra al-malikus saleh dengan putri ganggang.
Penyatuan kerajaan ini terjadi
pada abad XIII dan terletak di daerah pantai timur aceh. Kerajaan samudera
pasai terdapat sekitar kota lhokseumawe saat ini. Hal ini dibuktikan dengan
sumber sejarah berupa penemuan batu nisan bertuliskan sultan malik as-saleh
dengan angka tahun 1297. Sultan malik as-saleh adalah raja yang sangat terkenal
di kepulauan sumatera hingga ke luar negeri. Bahkan, seorang utusan dari sultan
delhi di india bernama ibnu batutah pernah berkunjung ke samudera pasai dan menggambarkan
samudera pasai sebagai negeri yang memeluk islam beraliran sunni dan dipimpin
oleh seorang raja yang alim.
c. Kerajaan Aceh
Kerajaan aceh terdiri pada tahun
1514 Masehi. Sultan ibrahim atau ali mugayat syah tercatat sebagai raja pertama
kerajaan ini yang memimpin antara tahun 1514-1528 masehi. Kerajaa n aceh
menjadi kerajaan yang sangat penting bagi para pedagang saat itu. Setelah
bandar malaka jatuh ke tangan portugis, praktis para pedagang banyak yang
beralih ke wilayah aceh.
Kerajaan aceh juga telah menjalin
hubungan dengan para pemimpin islami di kawasan arab. Oleh karena itu, aceh
juga dikenal dengan sebutan serambi mekkah.Puncak hubungan ini terjadi pada
masa kekhalifahan usmaniyah. Tidak sekadar pada hubungan dagang dan keagamaan,
tetapi kerja sama politik dan militer telah dibangun saat itu. Hubungan ini
pula yang menyebabkan pasukan perang usmani membantu kerajaan aceh untuk
mengusir portugis dari pasai yang telah dikuasai sejak tahun 1512 masehi.
Kerajaan aceh mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan sultan iskandar muda. Pada saat itu wilayah
kekuasaan aceh sangat luas, mulai dari aru di seberang malaka arah utara hingga
bengkulu di sebelah barat. Kepulauan nias dengan wilayah johor, pahang, kedah,
dan perak juga tunduk di bawah kekuasaan aceh.
Pada tahun 1600 masehi, seluruh
wilayah kekuasaan aceh telah memeluk agama islam. Hal ini tidak lepas dari
dukungan penuh dari para sultan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan gerak dakwah yang menyebabkan istana kerajaan
dikelilingi oleh para ulama dan kaum terpelajar. Beberapa nama ulama besar saat
itu adalah syekh syamsuddin, hamzah fansuri, dan abdul rauf dari singkal.
Para ulama aceh menyebarkan islam
melampaui batas kerajaannya. salah satunya kerajaan minangkabau. penyebaran
islam di minangkabau pada awalnya tidak
berjalan dengan lancar aibat pertentangan dengan tradisi yang telah ada. Baru
pada tahun 1583 masehi, tiga orang tokoh minangkabau kembali dari tanah suci
mekah. Ketiga tokoh tersebut membawa paham wahabi. Gerakan wahabi akhirnya
sangat mewarnai perkembangan islam di minangkabau dengan nama gerakan paderi.
Sebuah literatur kuno arab berjudl
ajaib al-hind yang ditulis oleh buzurg bin shahriyar al-hurmuzi pada tahun 1000
masehi memberikan gambaran adanya perkampungan muslim di wilayah kerajaan
sriwijaya. Dalam catatan duta-duta islam tersebut nama zabaj atau sribuza yang
lebih dikenal sebagai sriwijaya. Interaksi ini tidak mengherankan mengingat
zaman itu adalah masa keemasan sriwijaya.
salah satu hubungan baik yang
tercatat adalah adanya korespondensi antara raja sriwijaya, yaitu shri
indravarman dengan khalifah umar bin abdul aziz. ibnu abdir rabin dalam
karyanya al-iqdul farid yang dikutip oleh azymuardi azra dalam bukunya jaringan
ulama timur tengah dan kepulauan nusantara abad XVII dan XVIII menyebutkan
korespondensi tersebut. Dalam hal ini shri indravarman mengirimkan surat kepada
khalifah umar bin abdul aziz yang isinya sebagai berikut “ dari raja diraja
yang adalah keturan seribu raja; yang istrinya juga cucu seribu raja; yang
dikandang binatangnya terdapat seribu gajah; yang di wilayahnya terdapat dua
sungai mengairi pohon gaharu, menjangkaui jarak 12 mil; kepada raja arab yang
tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan tuhan. saya telah mengirimkan kepada
anda hadiah yang sebenarnya merupakan hadia yang tidak begitu banyak, tetapi
sekadar tanda persahabatan. Saya ingin anda mengirimkan kepada saya seseorang
yang dapat mengajarkan islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang
hukum-hukumnya .”
Itulah antara lain bunyi surat
raja shri indravarman kepada khalifah umar bin abdul aziz . Tidak jelas apakah
selanjutnya shri indravarman memeluk agama islam. Meskipun demikian, hubungan
korespondensi tersebut menunjukkan adanya hubungan yang baik antara muslim arab
dengan penduduk pribumi nusantara.
Itulah pembahasan tentang kerajan Islam di Pulau sumatera, nantikan terus pengetahuan dan info-info lainnya hanya di BLOGGER JEMO LINTANK.
Tag : Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera,Kerajaan Islam di Pulau Sumatera , Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera,Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera,, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera, Kerajaan Islam di Pulau Sumatera
0 Response to "Kerajaan Islam di Pulau Sumatera"
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA