Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye
selamat malam sahabat BLOGGER JEMO LINTANK setelah kita nyanyi in lagu lirik lagu armada yang berjudul salah memilih dan video armada - salah memilih , sekarang kita bahas tentang cinta nih. menurut kamu cinta itu apa sih, pasti banyak yang menjawab arti cinta dengan berbeda-beda. tapi kali ini admin bukan mau membahas apa itu cinta, tapi memposting Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye . disimak yuk Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye nya :
itulah Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye, gimana bagus kan sajak " cinta itu " dari karanga om darwis tere liye . sampai jumpa pada tulisan darwis tere liye dan info-info lainnya hanya diblogger jemo lintank . :)
tag : Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye
Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye |
*Sajak "Cinta Itu"
Cinta itu mendengarkan, bukan bicara
Karena setiap hari kita bisa bicara tanpa cinta sedikit pun
Bicara, bicara dan bicara
Tapi perlu cinta untuk mau mendengarkan
Mendengarkan dengan kesadaran
Mendengarkan tanpa lelah dan bosan
Cinta itu memberi, bukan menerima
Apakah para pencinta butuh diterima rasa cintanya?
Apakah para pencinta berharap jawaban iya?
Sama sekali tidak
Kita bisa terus memberi tanpa berharap menerima
Karena demikianlah cinta sebenarnya
Cinta itu memahami, bukan menjelaskan
Semakin dijelaskan, maka semakin goyah pondasinya
Tapi semakin dipahami, semakin dalam akarnya
Jangan tertipu oleh kalimat-kalimat penjelasan
Karena cinta tidak butuh penjelasan
Dia hanya butuh dipahami
Cinta itu perjalanan, bukan pemberhentian
Kita tidak berhenti hanya karena menemukan cinta
Justeru baru dimulai perjalanan panjangnya
Kadang lelah, bosan, bahkan tergoda pergi
Kadang sakit, patah hati bahkan dirundung susah
Tapi perjalanan harus diteruskan
Dan terakhir
Cinta itu adalah bersabar, bukan tergesa-gesa
Bersabar menunggu waktu terbaiknya
Bersabar menunggu orang paling tepat
Bersabar dengan cara paling mulia
Dan tentu saja
Bersabar atas setiap skenario yang terjadi
*Tere Liye
Cinta itu mendengarkan, bukan bicara
Karena setiap hari kita bisa bicara tanpa cinta sedikit pun
Bicara, bicara dan bicara
Tapi perlu cinta untuk mau mendengarkan
Mendengarkan dengan kesadaran
Mendengarkan tanpa lelah dan bosan
Cinta itu memberi, bukan menerima
Apakah para pencinta butuh diterima rasa cintanya?
Apakah para pencinta berharap jawaban iya?
Sama sekali tidak
Kita bisa terus memberi tanpa berharap menerima
Karena demikianlah cinta sebenarnya
Cinta itu memahami, bukan menjelaskan
Semakin dijelaskan, maka semakin goyah pondasinya
Tapi semakin dipahami, semakin dalam akarnya
Jangan tertipu oleh kalimat-kalimat penjelasan
Karena cinta tidak butuh penjelasan
Dia hanya butuh dipahami
Cinta itu perjalanan, bukan pemberhentian
Kita tidak berhenti hanya karena menemukan cinta
Justeru baru dimulai perjalanan panjangnya
Kadang lelah, bosan, bahkan tergoda pergi
Kadang sakit, patah hati bahkan dirundung susah
Tapi perjalanan harus diteruskan
Dan terakhir
Cinta itu adalah bersabar, bukan tergesa-gesa
Bersabar menunggu waktu terbaiknya
Bersabar menunggu orang paling tepat
Bersabar dengan cara paling mulia
Dan tentu saja
Bersabar atas setiap skenario yang terjadi
*Tere Liye
itulah Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye, gimana bagus kan sajak " cinta itu " dari karanga om darwis tere liye . sampai jumpa pada tulisan darwis tere liye dan info-info lainnya hanya diblogger jemo lintank . :)
tag : Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye | Sajak "Cinta Itu" dari darwis tere liye
Inilah karya yang menghentak hati dan jiwa setiap manusia..
ReplyDelete