asal usul dan sejarah balon
Meski mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, referensi tentang balon ternyata sulit ditemukan. Namun menurut Jean Merlin, Kaufman, dan Greenverg (1994), masyarakat Aztec-lah yang pertama kali membuat balon. Bahan bakunya usus besar kucing, dan tujuannya sebagai persembahan bagi dewa.
Balon berbahan baku bagian tubuh hewan
Namun ada pendapat lain, balon sederhana zaman dulu dibuat dari kandung kemih hewan yang diisi air. Kabarnya itu pernah dicatat selama masa Renaisans (abad XIV - XVI) di Eropa.
Karena kesulitan itu, tak jarang, kisah dongeng pun jadi acuan. Salah satunya, kisah "Moby-Dick" (1851) yang menyebut, "… gas dimasukkan di dalamnya. Ia pun membengkak mencapai ukuran luar biasa, menjadi semacam balon binatang."
Bagian-bagian tubuh binatang, khususnya kandung kemih, usus, dan perut
menjadi "bahan" utama balon kuno. Konon, usus punya kelebihan. Bisa
fleksibel dibentuk. Namun tentunya binatang berbeda akan memberikan
ukuran yang berbeda pula.
Bagaimana cara membuatnya? Jean Merlin, Kaufman, dan Greenverg menuturkannya begini, "Bersihkan
usus besar dengan hati-hati, baliklah, lalu jahit dengan serat tanaman
khusus. Hebatnya, serat ini akan kuat lekat menempel setelah mengering
karena dijemur sinar matahari. Hasilnya, 'balon' yang benar-benar kedap
udara. Selanjutnya, tiuplah."
Menurut Jacques Dupin Grouvhard dalam The Mayanaise Connection, proses pembuatan demikian perlu waktu beberapa hari. Betapa pun dalam pemilihan bahan utama suku Maya juga menggunakan organ yang sama, meski memilih mengambil dari anjing atau keledai.
Balon berbahan baku karet
Bagaimana dengan bahan utama karet, seperti yang kita kenal sekarang? The Book of First karya Patrick Robertson, Bramhall House, NY (1978), menyebut nama Michael Faraday sebagai
pembuat balon karet pertama tahun 1824. Pembuatan balon itu sebenarnya
dalam kaitan dengan percobaannya menggunakan hidrogen di Royal Institution di London.
"Karet
lateks amat elastis. Maka, kantung lateks bisa melar, dinding
kantungnya sampai menjadi cukup transparan. Malah, bila diisi hidrogen,
ia menjadi ringan dan bisa terbang," ujarnya dalam "Quarterly Journal of Science" di tahun yang sama.
Cara
membuatnya pun sederhana. Dua lembar karet dipotong bulat, ditumpuk,
lalu dipres sisinya. Otomatis karet melunak, dan menempel. Bagian dalam
antara dua lembaran itu dibedaki tepung agar tidak saling lengket.
Evolusi
balon karet sebagai mainan ternyata tidak perlu menunggu terlalu lama.
Pada tahun berikutnya, balon mainan sebagai produk massal baru sudah
diperkenalkan oleh produsen perintis karet Thomas Hancock. Tapi bentuknya berupa satu set alat yang terdiri atas sebotol karet cair dan alat tiup. Baru tahun 1847 balon mainan yang lebih tahan terhadap perubahan temperatur, dibuat pertama kali oleh J.G Ingram dari London. Balon itu bisa disebut prototipe balon modern.
perkembangan lebih lanjut
Balon
terus berkembang, baik variasi bentuk maupun kualitasnya, sehingga
tidak mudah meletus. Malah ada produsen yang menyebut balonnya modern,
karena " … dibuat dari karet alami ramah lingkungan, yakni lateks pohon
Hevea. Dengan proses alamiah ia akan hancur. Secepat membusuknya
dedaunan, karet itu akan menjadi vitamin bagi tanah."
Lalu, muncul seni "patung" balon dari balon panjang. Seni itu dimulai sejak tahun 1920-an, tapi baru populer setelah PD II. Terlebih setelah diproduksi balon pensil, yang amat langsing.
Mengenai
bentuknya balon? Apapun bisa dibuat. Malah di beberapa negara sering
digelar kontes yang menunjukkan begitu beragamnya hasil olah kreativitas dan keterampilan peserta.dan sekarang balon udah ada kreatifitasnya yang keren - keren
courtesy : aneka balon
0 Response to "asal usul dan sejarah balon"
Post a Comment
Tolong Jangan Melakukan SPAM ya.
KOMENTARLAH SESUAI ARTIKEL DI ATAS :)
TERIMA KASIH
ADMIN
INDRA SAPUTRA